Putra bungsu mantan Presiden RI kedua, Soeharto (Alm), Hutomo Mandala Putra atau biasa dipanggil Tommy Soeharto, berencana memasuki bisnis pembangkit listrik. Tommy akan mengarahkan salah satu perusahaan miliknya untuk menggarap bisnis ini, yaitu PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS).
Demikian diungkapkan Tommy usai Peringatan Hari Kesetiakawanan Nasional (KHSN) di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (20/12/2010).
"Ke kelistrikan, ke power plant (pengembangan Humpuss)," katanya singkat saat ditanya mengenai pengembangan Humpuss.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada beberapa tempat. Antara lain di Pontianak ada, Karimun ada. Pulau jawa juga ada," ujarnya.
Humpuss adalah perusahaan perkapalan internasional bagian dari Grup Humpuss yang menyediakan berbagai transportasi perkapalan. Aksi korporasi lain yang akan dilakukan emiten berkode HITS itu adalah menjual treasury stock sebanyak 309,04 juta lembar saham di tahun 2011.
Penjualan saham dimaksudkan untuk memperbaiki kinerja perseroan tahun depan. "Treasury stock kita 309 juta saham. Kita sedang menunggu harga bagus," kata Direktur HITS, Permadi Soekasah beberapa waktu lalu.
Penjualan treasury stock setara dengan 6,63% dari total saham yang dicatatkan dan disetor penuh, 4,661 miliar saham. Ada beberapa pihak yang berminat akan saham treasury stock tersebut.
Sementara itu, untuk mengefisiensikan jumlah armada, perseroan siap menjual tiga kapal miliknya. "Penjualan dilakukan mengingat kapal tersebut mencatatkan kerugian dan untuk optimalisasi operasional," ucap Direktur Utama HITS Bagoes Krishnamurti.
Nilai penjualan kapal ditaksir sekitar US$ 2,5 juta, namun kepastiannya masih menunggu proses negosiasi. Di antara calon pembeli, ada pihak lokal yang menyatakan ketertarikannya.
Untuk tahun 2011, perseroan siap menganggarkan belanja modal Rp 150 miliar. Dana ini digunakan untuk penyelesaian pembangunan enam kapal. Perseroan memaksimalkan pendanaan capex dari pinjaman perbankan sebesar 80%. "Kita sedang menjajaki 2-3 bank, di antaranya ada bank BUMN," tegas Bagoes.
Dengan adanya penambahan kapal tersebut, diharapkan kinerja perseroan di 2011 sudah membaik. Perseroan juga baru saja mendapatkan kontrak jangka panjang pengangkutan LNG dari Bontang ke Jepang. Nilai kontrak mencapai US$ 3,2 juta. (ang/qom)











































