Kena Imbas Korea, IHSG Terpangkas 12 Poin

Kena Imbas Korea, IHSG Terpangkas 12 Poin

Angga Aliya ZRF - detikFinance
Senin, 20 Des 2010 16:10 WIB
Kena Imbas Korea, IHSG Terpangkas 12 Poin
Jakarta -

Saham-saham sektor komoditas gagal membawa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik ke zona hijau. Padalah, saham-saham pertambangan dan perkebunan menjadi saham yang paling banyak diburu dan mencetak penguatan yang signifikan.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG naik tipis 9,171 poin (0,26%) ke level 3.590,736. Namun indeks gagal menanjak lebih tinggi, hanya dalam beberapa menit saja indeks kembali jatuh ke zona merah.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terkoreksi 30,525 poin (0,86%) ke level 3.551,040. Indeks tertekan akibat memanasnya kembali situasi di semenanjung Korea. Banyak investor mengamankan portfolionya sehingga indeks terkoreksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menutup perdagangan, Senin (20/12/2010), IHSG melemah 12,755 poin (0,35%) ke level 3.568,810. Sementara Indeks LQ 45 naik tipis 0,652 poin (0,10%) ke level 638,244.

Tekanan dari semenanjung Korea kian memanas. Korea Selatan yang sempat menunda latihan perang di pulau perbatasan, Yeonpyeong akibat kabut, kini sudah dimulai.

Berbagai pihak, seperti negara tetangga, sudah meminta pihak Korea Utara tidak terprovokasi untuk mencegah terjadinya perang terbuka antara kedua negara saudara tersebut.

Sentimen negatif ini disambut muram oleh IHSG. Meski sempat berjuang untuk kembali ke zona hijau, indeks masih tak kuasa menahan aksi jual yang dilakukan investor dalam mengamankan portofolionya.

Tak lama setelah pembukaan, indeks langsung melemah. Bahkan sempat menyentuh posisi terendahnya di 3.537,668. Sementara posisi tertingginya di 3.591,290 sesaat setelah pembukaan bursa.

Saham-saham pertambangan dan komoditas menjadi saham yang paling banyak diburu dan mencetak penguatan yang signifikan. Kendati demikian, kekhawatiran investor terhadap pecahnya perang terbuka antara Korea bersaudara membuat IHSG bertahan di zona merah.

Perdagangan berjalan ramai dengan transaksi di seluruh pasar mencapai 118.068 kali pada volume 11,388 juta lembar saham senilai Rp 8,064 triliun. Sebanyak 68 saham naik, 154 saham turun dan 71 saham stagnan.

Tingginya volume dan nilai transaksi itu diakibatkan transaksi tutup sendiri alias crossing saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang dilakukan Credit Suisse Securities (CS) senilai Rp 3,45 triliun.

Total transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) tipis sebesar Rp 58,232 di seluruh pasar pada perdagangan hari ini.

Sentimen negatif hawa peperangan di Korea masih membawa awan hitam ke perdagangan di bursa-bursa regional. Seluruhnya berjalan di teritori negatif di sore hari ini.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga sore hari ini:

  • Indeks Komposit Shanghai anjlok 40,82 poin (1,41%) ke level 2.852,92.   
  • Indeks Hang Seng terkoreksi 75,77 poin (0,33%) ke level 22.639,08.   
  • Indeks Nikkei 225 melemah 87,42 poin (0,85%) ke level 10.216,41.   
  • Indeks Straits Times turun 16,42 poin (0,52%) ke level 3.136,59.   
  • Indeks Kospi turun 6,02 poin (0,30%) ke level 2.020,28.   

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Indospring (INDS) naik Rp 1.200 ke Rp 11.000, Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 1.050 ke Rp 18.050, Astra Internasional (ASII) naik Rp 950 ke Rp 51.250, dan Waran Inovisi (INVS-W) naik Rp 850 ke Rp 4.850.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Otoparts (AUTO) turun Rp 650 ke Rp 14.300, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 500 ke Rp 38.700, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 500 ke Rp 28.500, dan Bank Tabungan Pensiunan (BTPN) turun Rp 400 ke Rp 13.300.

(ang/qom)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads