Dana Rp 3,45 triliun itu setara untuk membeli 515 juta lembar saham BCA atau sekitar 3,09% di harga Rp 6.700 per lembar saham. Dengan adanya transaksi tersebut, maka Grup Djarum menguasai 50,24 saham di bank swasta tersebut.
"Pembelian saham itu dilakukan oleh dua anak usahanya, Tricipta Mandhala Gumilang dan Caturguwiratna Sumapala melalui Credit Suisse dari UBS Securities," ujar salah satu sumber yang mengetahui transaksi tersebut kepada detikFinance, Selasa (21/12/2010).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dana yang didapat setelah menjual saham TOWR itu ternyata digunakan untuk membeli sebagian saham di BCA. "Dengan adanya transaksi ini maka secara keseluruhan grup Djarum memiliki sekitar 50,24% berdasarkan outstanding shares BCA," bisik sumber tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Credit Suisse memfasilitasi transaksi tutup sendiri alias crossing saham BCA sebanyak 1,03 juta lot saham atau setara 515 juta lembar saham. Nilai transaksinya sebanyak Rp 3,45 triliun.
Saham BCA pada penutupan sesi I, perdagangan Selasa tercatat naik Rp 100 menjadi Rp 6.700.
Sebelum transaksi ini, komposisi kepemilikan saham di BCA adalah Farindo Investment/Grup Djarum (47,15%), Anthony Salim (1,76%), Masyarakat (49,91%) dan Treasury Stock (1,18%). Belum diketahui, saham milik siapa yang dibeli oleh Farindo.
Sesuai dengan surat Bank Indonesia No. 12/21/DPB3/TPB3-7 tanggal 25 Februari 2010, pemegang saham pengendali FarIndo Investments (Mauritius) Ltd adalah Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono yang merupakan pemilik grup Djarum. (ang/qom)