"Cilacap adalah tambang yang sudah habis cadangannya. Ini tidak mengakibatkan loss kepada Antam," jelas Direktur Keuangan ANTM Djaja Tambunan kepada detikFinance di Jakarta, Selasa (21/12/2010).
Ia menambahkan, paska penambangan seluruh lokasi telah dikembalikan ke Pemda, melalui wakil bupati Cilacap. Antam sudah tidak lama menambang pasir besi di Cilacap, sehingga tidak ada penurunan produksi yang signifikan atas penghentian ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Direktur Utama ANTM, Alwin Syah Loebis, penutupan tambang oleh perseroan merupakan bukti nyata dari profesionalisme dan tanggang jawab mereka, dan menerapkan Good Mining Practices.
"Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menjaga keberlangsungan perusahaan, serta keberlanjutan pengembangan masyarakat dan keberlanjutan pelestarian lingkungan,β ucap Alwin.
Dirjen Minerbapabum, Bambang Setiawan juga menyebut, program reklamasi lahan bekas tambang akan dijadikan lahan produktif bagi masyarakat. Kegiatan tambang dimulai sejak 1970. Awalnya produksi pasir besi mencapai 300 ribu per tahun dan orientasi ekspor ke Jepang.
Namun, sejak 1978 hasil produksi dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan pabrik semen dalam negeri. "Kegiatan operasi berhenti tahun 2003 karena cadangan yang sudah tidak ekonomis lagi.Β Antam melakukan penutupan sesuai Rencana Penutupan Tambang (RPT), yang meliputi kegiatan pengelolaan tenaga kerja, aset dan pemantauan lingkungan, reklamasi dan revegatasi," tegasnya.
(wep/ang)