Sambut Peritel Global, Matahari Siap Bentuk Anak Usaha Baru

Sambut Peritel Global, Matahari Siap Bentuk Anak Usaha Baru

Whery Enggo Prayogi - detikFinance
Kamis, 27 Jan 2011 13:38 WIB
Sambut Peritel Global, Matahari Siap Bentuk Anak Usaha Baru
Jakarta - PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) sampai saat ini masih mereorganisasi seluruh unit bisnisnya, agar proses sinergi bisnis pada aset inti yaitu Hypermart, bisa terjadi dengan investor strategis.

Demikian disampaikan Direktur Corporate Communication MPPA, Danny Kojongian usai acara pembukaan gerai Hypermart ke-53 di Lippo Village, Karawaci, Tangerang, Kamis (27/1/2011).

"Investor terus melakukan penjajakan dengan Multipolar (pemegang saham mayoritas atas MPPA). Tapi dalam Matahari sendiri, kita lakukan reorganisasi bisnis minoritas," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memang, kajian terhadap bisnis MPPA oleh Merrill Lynch (ML) sebagai penasihat keuangan Matahari terdahulu telah rampung. ML memberi rekomendasi untuk bekerjasama dengan peritel global strategis guna memperkuat pengoperasian bisnis Hypermart.

Nah, dalam prosesnya peritel global hanya minat bermitra dengan pemilik MPPA saat ini, khusus pada bisnis inti yaitu Hipermarket. Sedangkan, aset non inti MPPA yang lain, seperti Time Zone, Time Bookstore boleh dikatakan tidak.

Maka dari itu MPPA, bersama MLPL memiliki pekerjaan besar yaitu ekspansi bisnis hipermarket (bersama investor strategis) dan divestasi aset non-makanan, atau non-inti lainnya.

"Mereka bicara dengan MPLP. Kalau mau, mereka masuk di bisnis hipermarket. Dengan begitu, aset-aset kecil harus streamline out dari MPPA, seperti Time Zone dan Time Bookstore," tambahnya.

"Gampangnya, akan jadi satu gelondongan. Ada anak usaha baru di bawah MPPA khusus membawahi aset non inti. Intinya tetap di MPPA, dan pada saat peritel global masuk, tinggal cabut(induk)," tegas Danny.

Seperti diketahui PT Multipolar Tbk telah menerima tawaran peritel asing untuk membeli Hypermart yang merupakan unit usaha MPPA.

Peritel global memiliki optimisme dan keyakinan yang besar dalam sektor usaha ritel Indonesia, khususnya Hypermarket dan Matahari diyakini memiliki infrastruktur yang handal dan berpotensi untuk mengembangkan Hypermart untuk lebih besar lagi.

Dikabarkan sudah ada beberapa peritel asing yang berminat mencaplok Hypermart antara lain Lotte Shopping Co Ltd, Wal-Mart, dan Casino. Namun MPPA menunda penjualan Hypermart tersebut.

Hypermart merupakan anak perusahaan dari MPPA dan telah berdiri pada tahun 2004. Grup bisnis Hypermarket saat ini memiliki 52 outlet secara dengan total pendapatan Rp 8,9 triliun atau setara US$ 1 miliar dan proyeksi pertumbuhan 22% di tahun 2010.

(wep/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads