Menurut Sekretaris Perusahaan Adaro Devindra Ratzarwin, meski tidak memenuhi target, namun produksi batubara perseroan naik 4% jika dibandingkan produksi tahun 2009 lalu.
"Produksi dari pit yang baru (Wara) lebih tidak terpengaruh oleh cuaca buruk, karena masih berada pada tahap pengembangan awal dan nisbah kupasnya rendah," katanya dalam keterbukaan informasi di Situs Resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (1/2/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 2010, salah satu anak usaha perseroan, PT Pamapersada Nusantara Tbk (PAMA), berkontribusi terhadap volume produksi batubara Adaro Indonesia dengan porsi 39%. Di sisi lain, PT Bukit Makmur
Mandiri Utama Tbk (BUMA) dan PT Rahman Abdijaya masing-masing memberikan kontribusi sebesar 19% dan 14%.
Kontribusi dari PT Saptaindra Sejati, sedikit lebih rendah dibandingkan tahun 2009 dengan porsi
25% dari total volume produksi, sementara Adaro Indonesia sendiri menangani 1%. PT Rante Mutiara Insani membantu pengembangan pit Envirocoal-Wara dan memberikan kontribusi sebesar 2% terhadap produksi batubara Adaro Indonesia.
Disebabkan oleh hujan lebat di sepanjang kuartal keempat tahun 2010 dan tidak adanya musim kering pada kuartal sebelumnya, produksi batubara menurun 15% pada kuartal keempat 2010 menjadi 10,36 juta ton dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
(ang/ang)











































