Penawaran umum saham perdana PT Garuda Indonesia (Persero) dimulai, 2,4 dan 7 Januari 2011. Rencananya, Menteri BUMN Mustafa Abubakar akan datang ke lokasi acara, Plaza Bapindo, untuk meresmikan proses penawaran ini.
Selain Jakarta, penawaran umum juga dilakukan serempak di beberapa kota besar Indonesia, diantaranya Banda Aceh, Medan, Pelembang, Padang, Jakarta, Surabaya, Denpasar, Balikpapan, Ujung Pandang.
Namun dari pantauan detikFinance di lokasi penawaran, minat investor pada hari perdana belum terlalu ramai seperti pada proses IPO-IPO sebelumnya, macam PT Krakatau Steel Tbk (KRAS).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akan ramai di hari terakhir, karena mereka sekarang sudah banyak yang libur," jelas Elisa di Plaza Bapindo.
Investor sendiri, yang ditemui detikFinance menaruh harapan besar akan saham Garuda. Mereka rata-rata mengharapkan gain (keuntungan) dengan membeli saham perdana BUMN aviasi ini.
Seperti Sudi dan Ardi, mereka berencana membeli 10 lot saham Garuda. Mereka baru membuka rekening efek di salah satu perusahaan sekuritas, dan berharap harga saham akan naik 20% saat listing perdana.
"Harganya lumayan murah, kita sih harapannya gain. Enggak tau nanti penjatahannya berapa. Rencananya 10 lot," ucapnya.
Lain halnya Iwan. Investor yang satu ini menganggap, Garuda sebagai satu-satunya maskapai penerbangan berkelas di Indonesia. Apalagi perseroan di-backup oleh pemerintah, melalui Kementerian BUMN.
Dirinya juga menyambut positif atas rencana Kementerian BUMN untuk memperbesar porsi investor domestik hingga 80%. "Memang sebaiknya ke lokal. Kan Garuda flight carrier kita, jangan sampai kepemilikannya di asing," papar Iwan
(wep/ang)











































