BI Rate Naik, IHSG-Rupiah Langsung Menguat

BI Rate Naik, IHSG-Rupiah Langsung Menguat

Angga Aliya ZRF - detikFinance
Jumat, 04 Feb 2011 16:10 WIB
BI Rate Naik, IHSG-Rupiah Langsung Menguat
Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah langsung menguat setelah merespon kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menaikkan tingkat suku bunga acuan dalam rangka menekan laju inflasi. Indeks berhasil menguat 15 poin.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 8.996 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 9.020.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG naik tipis 3,274 poin (0,09%) ke level 3.484,100. Indeks berjalan datar sementara investor menunggu pengumuman BI Rate.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada penutupan perdagangan Sesi I, IHSG terkoreksi 14,720 poin (0,43%) ke level 3.466,097. Indeks balik arah ke zona merah setelah sempat meraih penguatan tipis di awal perdagangan.

Menutup perdagangan di akhir pekan, Jumat (4/2/2011), IHSG naik 15,343 poin (0,44%) ke level 3.496,169. Sementara Indeks LQ 45 naik 3,636 poin (0,59%) ke level 616,200.

Perdagangan di lantai bursa kembali bergairah setelah BI menaikkan tingkat suku bunga acuan alias BI rate sebanyak 0,25% ke level 6,75%. Inilah kenaikan BI Rate pertama setelah ditahan 18 bulan berturut-turut.

Dengan naiknya suku bunga acuan, investor meyakini pemerintah sudah menyiapkan langkah-langkah untuk menghadapi inflasi di bulan-bulan berikutnya sehingga tingkat risiko investasi pun menjadi relatif cukup aman.

Saham-saham yang pagi tadi dilepas oleh para pemodal, kini mulai diburu kembali. Alhasil, banyak sektor industri di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang balik arah dan kembali menguat.

Penguatan hari ini dipimpin oleh saham-saham di sektor konsumer dan infrastruktur. Sedangkan sektor yang masih di bawah tekanan adalah tambang dan properti.

Atas kenaikan ini, indeks sempat mendaki ke posisi tertingginya di 3.496,231. Sementara posisi terendahnya berada di level 3.462,942 pada perdagangan Sesi I.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 67.565 kali pada volume 2,22 miliar lembar saham senilai Rp 2,798 triliun. Sebanyak 92 saham naik, 107 saham turun, dan 94 saham stagnan.

Transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign nett sell) tipis sebanyak Rp 76,62 miliar di seluruh pasar.

Mayoritas bursa-bursa regional masih libur merayakan hari raya tahun baru China alias imlek. Sementara Indeks Nikkei 225 melesat 112,16 poin (1,08%) ke level 10.543,52.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Unilever (UNVR) naik Rp 500 ke Rp 15.750, Bank Ekonomi (BAEK) naik Rp 500 ke Rp 2.600, Astra Internasional (ASII) naik Rp 350 ke Rp 48.700, dan Asuransi Ramayana (ASRM) naik Rp 250 ke Rp 1.250

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam katagori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 200 ke Rp 36.700, Asahimas (AMFG) turun Rp 200 ke Rp 5.050, Modern International (MDRN) turun Rp 200 ke Rp 2.300, dan Enseval Putra (EPMT) turun RP 150 ke Rp 1.000.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat di posisi Rp 8.996 per dolar As dibandingkan penutupan kemarin di Rp 9.020. Rupiah kembali berada di bawah Rp 9.000 seperti pada awal tahun 2010.

(ang/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads