Investor Asing 'Hanya' Lepas Saham Garuda Rp 11 Miliar

Investor Asing 'Hanya' Lepas Saham Garuda Rp 11 Miliar

- detikFinance
Jumat, 11 Feb 2011 16:30 WIB
Jakarta - Aksi jual asing atas saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) tak sederas yang terjadi pada kasus saham PT Krakatau Steel Tbk. Pada pencatatan saham perdananya, pemodal asing 'hanya' melakukan penjualan bersih (foreign nett sell) saham Garuda sebanyak Rp 11,232 miliar.

Seperti dikutip dari data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) usai penutupan, Jumat (11/2/2011), penanam modal asing sudah melakukan pembelian 56.628 lot (500 lembar per lot) saham Garuda senilai Rp 17,491 miliar.

Sementara penjualannya lebih besar, yaitu asing telah menjual saham Garuda hingga Rp 28,724 miliar atau setara dengan 93.842 lot saham. Saham Garuda hari ini ditutup Rp 620. Garuda menjadi salah satu saham yang paling aktif dengan frekuensi perdagangan sebanyak 10.166 kali dengan volume 1,166 miliar lot saham.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga penutupan perdagangan sesi I, harga saham GIAA berada di level Rp 640 per lembar, turun Rp 110 dari harga perdananya. Saham GIAA tercatat paling aktif diperdagangkan hari ini dengan frekuensi transaksi sebanyak 7.656 kali dan volume 934,7 ribu lot.

Pada sesi I, investor asing pun sudah melakukan penjualan bersih (foreign nett sell) saham Garuda sebanyak Rp 21,338 miliar di pasar reguler. Investor asing membeli Rp 7,183 miliar atau setara 11.276 lot saham.

Sementara penjualan investor asing di sesi I lebih besar, yakni mencapai Rp 28,521 miliar atau setara dengan 46,595 lot saham. Menjelang penutupan, tingkat pembelian investor asing terhadap Garuda meningkat secara perlahan.

Namun kondisi ini lebih baik ketimbang saat pencatatan saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), di mana asing melepas besar-besaran saham KRAS di awal perdagangan dan mencatat jual bersih (net sell) Rp 271,671 miliar. Namun untuk saham GIAA ini, aksi jual asing sedikit tertahan.

Garuda melepas saham baru sebanyak 6,335 miliar lembar, atau setara dengan 26,67% dari total modal yang ditetapkan. Dengan harga pelaksanaan Rp 750 per lembar maka dana yang dapat Rp 4,751 triliun. (ang/qom)

Hide Ads