Demikian disampaikan Direktur Coporate Communication MPPA Danny Kojongian kepada detikFinance di Jakarta, Senin (14/2/2011).
"Itu masih berlangsung, masih proses. Bentuk reorganisasi, berupa pemisahan, anak usaha. Agar lebih terstruktur, lebih rapih," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aset yang akan dipisahkan dalam tubuh MPPA, dan menjadi anak usaha baru, diperkirakan mencapai Rp 3 triliun. Ini setara dengan 27,7% total aset MPPA yang sebesar Rp 11 triliun.
"Ada TimeZone, Time Bookstore, juga ada beberapa yang lain. Tapi yang besar kedua itu," tuturnya.
Menurut Danny, proses reorganisasi yang dilakukan MPPA tidak terkait langsung atas rencana divestasi saham perseroan milik PT Multipolar Tbk (MLPL). Meskipun jamak diketahui, bahwa peritel asing hanya berminat atas aset ritel MPPA, di mana kepemilikan MPPA atas saham Matahari sebanyak 50,2%.
"Proses yang ada di Multipolar dengan streamline asset, tidak ada hubungannya langsung dengan Matahari," ucap Danny.
"Ini hanya didasarkan hasil kajian Merryll Lynch bahwa Hypermart harus terus melakukan ekspansi. Kedua, dalam ekspansi ini jangan sampai dibebani oleh aset non inti," tegasnya. (wep/dnl)