Menurut Corporate Secretary ADRO, Devindra Ratzarwin, dalam keterangan tertulisnya dalam Bursa Efek Indonesia (BEI), SIS mendapat pinjaman dari Chinatrust Commercial Bank Co. Ltd Cabang Singapura dan Societe Generale cabang Singapura. Keduanya bertindak sebagai lead arranger pinjaman sindikasi ini.
Anggota sindikasi perbankan yang memberikan pinjaman tersebut adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) cabang Singapura, HSBC Ltd, OCBC Ltd, PT Bank UOB Buana, DBS Bank Ltd, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, The Bank of Tokyo-Mitsubishi Ltd Cabang Jakarta, PT ANZ Panin Bank, Credit Agricole Corporate and Investment Bank, dan Standard Chartered Bank.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adaro dalam perjanjian pinjaman ini bertindak sebagai penjamin atas pinjaman tersebut. Dimana SIS, perusahaan kontraktor pertambangan yang 100% sahamnya dimiliki ADRO.
Devindra menyebut, alokasi dana pinjaman akan digunakan untuk melunasi seluruh pinjaman SIS serta pembiayaian belanja modal (capital expenditure/capex).
Pinjaman bernomimal US$ 400 juta ini memiliki jangka waktu 7 tahun yang dihitung sejak penandatanganan kesepakatan pinjaman di 18 Februari lalu. Bunga pinjaman yang disepakati adalah LIBOR plus applicable margin.
(wep/ang)











































