KPEI Raih Pinjaman Rp 300 Miliar dari BCA

KPEI Raih Pinjaman Rp 300 Miliar dari BCA

Whery Enggo Prayogi - detikFinance
Senin, 28 Feb 2011 16:17 WIB
Jakarta - Pekan depan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) akan mendapat fasilitas pembiayaan baru transaksi intraday dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 300 miliar. Penandatanganan fasilitas akan dilakukan oleh Direktur Utama KPEI dan BCA.

"MOU akan dilakukan minggu depan, masih tentukan waktu yang pas," kata Senior Vice President General Manager KPEI, Sunandar dalam workshop Fungsi dan Layanan KPEI dalam Pasar Modal Indonesia di kantornya, Senin (28/2/2011).

Sunandar menambahkan, besaran fasilitas intraday dari BCA sebanyak Rp 300 miliar. Padahal total fasilitas yang sudah direngkuh KPEI saat ini telah Rp 1,49 triliun. Fasilitas yang ada, didapat dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Rp 1 triliun. Juga ada dari Bank Permata Rp 200 miliar dan Bank CIMB Niaga Rp 290 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga akhir Januari 2011, fasilitas intraday yang baru dimanfaatkan KPEI sebanyak Rp 200 miliar. Dana tersebut ditarik dari 3 bank dengan mekanisme pembebanan bunga 1,5% per Annum.

Pada bulan yang sama, rata-rata transaksi harian intraday mencapai Rp 159 miliar. Dan transaksi pernah berada di posisi tertinggi 12 Januari 2011 Rp 915 miliar.

Sebagai catatan, fasilitas transaksi intraday pada periode Agustus-Desember 2010 mencapai Rp 11,070 triliun dengan rata-rata harian penggunaan mencapai Rp 123,003 miliar.

Peran dan fungsi KPEI sebagai Central Counterparty di pasar modal Indonesia. Untuk itu KPEI telah mengembangkan sistem eCLEARS untuk mendukung kelancaran proses penyelesaian transaksi bursa dengan konsep yang disebut 'continuous settlement'.

Metode ini akan mempercepat proses penyelesaian transaksi bursa, meningkatkan likuiditas transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan mampu menghitung risk exposure lebih akurat.

Penyelesaian transaksi membutuhkan proses pembiayaan (funding) kepada KPEI melalui pinjaman fasilitas intraday dari lembaga perbankan.

(wep/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads