Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta para perusahaan pelat merah yang 'mampu' untuk membantu tiga penjamin emisi (underwriter) Garuda yang terkena kesulitan keuangan.
"Saya mengharapkan dan menginstruksikan kita memfasilitasi supaya semua BUMN agar saling membantu. Mereka saling berinteraksi secara B to B, saya kira bagus dan mudah-mudahan ada jalan keluar yang baik," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar di Ancol, Jakarta, Jumat (4/3/2011).
Tiga sekuritas yang menjadi broker Garuda itu antara lain, PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Securities dan PT Mandiri Sekuritas. Kondisi keuangan ketiganya sedang dalam tahap kritis akibat terpaksa 'nombok' saham Garuda yang tidak laku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Danareksa Sekuritas, sudah diberi suntkan dana dari induk usahanya, PT Danareksa (Persero). Danareksa juga memberi dana segar kepada Bahana Securities Rp 200 miliar. Total yang dikucurkan Danareksa (Persero) mencapai Rp 950 miliar.
Sisa kebutuhan modal Bahana untuk menyerap saham Garuda, didapatkan dari pinjaman money market dan interbank loan. Satu lagi pendanaan PT Mandiri Sekuritas Rp 752 miliar disuntikkan oleh Bank Mandiri sebagai induk usaha.
"Pada intinya kita terus membantu, cuma siapa yang bantu nggak usah dikasihtahulah. Yang penting mereka sudah saling komunikasi," tambahnya.
Seperti diketahui, Garuda melepas saham baru sebanyak 6,335 miliar lembar, atau setara dengan 26,67% dari total modal yang ditetapkan. Dengan harga pelaksanaan Rp 750 per lembar maka dana yang dapat Rp 4,751 triliun. (ang/dnl)











































