Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka melemah 29,115 poin (0,85%) ke level 3.540,724. Selain makin memburuknya bursa Jepang, turunnya Wall Street juga menjadi sentimen negatif pada pergerakan bursa.
Sepanjang perdagangan sesi I, indeks terus berada di teritori negatif. Bahkan indeks sempat menyentuh posisi terdalamnya di level 3.476,693. Posisi tertingginya pun di zona merah di level 3.569,282.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seluruh sektor industri di lantai bursa terpuruk. Koreksi terdalam dialami oleh sektor industri dasar, diikuti oleh sektor pertanian, properti dan finansial.
Meski indeks terpuruk, namun dana asing masih masuk ke lantai bursa. Transaksi investor asing hingga siang hari ini masih membukukan pembelian bersih (foreign nett buy) senilai Rp 116,095 miliar.
Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 61.784 kali pada volume 2,497 miliar lembar saham senilai Rp 2,887 triliun. Hanya 13 saham naik, 240 saham turun, dan 24 saham stagnan.
Investor kembali mengamankan portofolio sahamnya dengan melakukan aksi jual sebelum nilainya semakin turun. Situasi ini dipicu oleh kekhawatiran radiasi serta kembali meledaknya pembangkit nuklir di Jepang.
Atas sentimen ini, bursa Jepang sempat melemah hingga lebih dari 1.300 poin atau lebih dari 14%. Menanggapi hal tersebut, bursa-bursa di Asia juga ikut terpuruk.
- Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang ini:
- Indeks Hang Seng melemah 896,28 poin (3,84%) ke level 22.449,60.
- Indeks Nikkei 225 terjun bebas 1.204,85 poin (12,52%) ke level 8.415,64.
- Indeks Straits Times anjlok 86,82 poin (2,86%) ke level 2.944,04.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multibreeder (MBAI) turun Rp 1.450 ke Rp 11.750, Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.300 ke Rp 54.050, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 900 ke Rp 40.800, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 750 ke Rp 21.650.
(ang/qom)











































