PT Indosat Tbk (ISAT) berniat bayar utang senilai US$ 200 juta tahun ini. Total utang perseroan hingga akhir 2010 lalu sebesar Rp 24 triliun.
Menurut Direktur Utama Indosat Harry Sasongko, perseroan akan melunasi utangnya menggunakan kas internal. Namun, tidak menutup kemungkinan juga menggunakan fasilitas lain jika diperlukan.
"Tahun ini kita sudah punya FCF (free cash flow) jadi tidak perlu ngutang lagi. Utang tahun ini akan kita lunasi pakai kas internal," katanya di kantornya, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Senin (28/3/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak Rp 2,7 triliun dibayarkan ke BCA, DBS dan Bank Mandiri berupa utang kredit modal kerja. Sementara Rp 4 triliun sisanya merupakan pembayaran utang obligasi yang jatuh tempo 2012.
"Kurang lebih tahun ini sekitar US$ 200 juta akan kita lunasi," jelasnya.
Harry memastikan, tahun depan laba Indosat akan naik tinggi dengan berbagai strategi perseroan. Pada akhir 2010 lalu, laba Indosat turun 56,85 menjadi Rp 647,2 miliar.
"Ada 5 strategi, yaitu investasi melalui capex, modernisasi, pengembangan network, distribution channel, dan segmentasi," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Komisaris Indosat, Rahmat Gobel menyatakan, meski Indosat menderita utang yang cukup besar, pemegang saham pengendalinya, Qatar Telecom (Q-Tel) tidak akan membantu suntikan dana.
Menurutnya, Q-Tel belum perlu menyuntikkan dana dengan cara menambah modal di Indosat. Pasalnya, Indosat masih mampu melunasi kewajibannya sendiri.
"Namanya juga perusahaan kan ada manajemennya, ya harus bisa sendiri dong," katanya.
(ang/dnl)











































