PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) sudah ikut serta prakualifikasi (procurement qualification/PQ) untuk pembangunan Gedung DPR yang baru. Perusahaan pelat merah itu masih menunggu pengumuman hasil dari prakualifikasi tersebut.
"Sejauh ini kami baru ikut PQ," kata Sekretaris Perusahaan WIKA, Natal Argawan dalam pesan singkat yang diterima detikFinance, Senin (11/4/2011).
Sebelumnya, Menteri BUMN Mustafa Abubakar meminta BUMN karya (konstruksi) ikut serta dalam pembangunan Gedung DPR yang baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita ingin, kalau jadi diteruskan (pembangunan Gedung Baru) BUMN ikut tender dan ikut memang. Mereka berpengalaman, sebagai developer dan konsultan. WIKA dan ADHI kemungkinan minat. PP juga," katanya akhir pekan lalu.
Sampai saat ini pembangunan gedung baru untuk para wakil rakyat itu masih mengandung kontroversi. Bagaimana tidak, di saat kemiskinan masih merajalela, tiba-tiba DPR berniat membangun gedung mewah dengan biaya sekitar Rp1,6 triliun.
Standar gedung baru tersebut lebih dari sekedar ruang kerja namun dilengkapi dengan fasilitas mewah. Ketinggian gedung baru itu sudah direvisi menjadi 36 dari semula 27 lantai karena berubahnya luas total bangunan dari 120.000 m2 menjadi 161.000 m2.
Penambahan luas ini sehubungan dengan keinginan anggota DPR yang akan menambah staf ahlinya dari dua orang menjadi lima orang. Ditambah penambahan fasilitas lain, seperti ruang rapat kecil, kamar istirahat, KM/WC, dan ruang tamu.
(ang/dnl)











































