Malindo juga melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:5, dari Rp 100 per lembar menjadi Rp 20 per saham.
Menurut prospektus yang MAIN publikasikan, seperti dikutip detikFinance, Rabu (13/4/2011), investor asal Malaysia, Amnah binti Ibrahim sebagai calon investor yang akan membeli saham baru tersebut. Perseroan bersama Amnah telah menandatangani Share Subscription Agreement di 11 April lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dana hasil penerbitan saham baru, sebanyak 66% digunakan untuk pembangunan pabrik pakan dan atau farm. Sisanya 34% untuk modal kerja perseroan. MAIN akan mengembangkan usaha di bidang pengolahan makanan dengan mendirikan PT Malindo Food Delight yang dimiliki sebesar 99,99%
Selain penerbitan saham baru, MAIN juga akan melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:5, dari Rp 100 per lembar menjadi Rp 20 per saham.
MAIN memiliki moda dasar 585.868.160 saham, dengan adanya stock split ini modal dasar perseroan naik menjadi 2.929.340.800. Sedangkan modal ditempatkan dan disetor penuh naik dari 339 juta lembar menjadi 1,695 miliar lembar.
"Persetujuan atas Pemecahan Nilai Nominal Saham akan dimintakan kepada para Pemegang Saham dalam RUPSLB 28 April 2011," kata manajemen dalam prospektusnya.Dengan acuan nilai nominal yang baru, Rp 20 per lembar, maka dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Terbatas (PUT) ini mencapai Rp 151,261 miliar.
Sebagai informasi, Amnah Binti Ibrahim merupakan calon investor yang berasal dari Malaysia. Dalam laporan keuangan audit Leong Hup Holding Berhad tahun buku 2009 diketahui Amnah Binti Ibrahim menjadi saham satu pemegang saham, dengan kepemilikan 1,27%. Leong Hup sendiri merupakanperusahaan pembibitan ayam dan pengolahan makanan asal Malaysia tersebut.
Leong Hup Holding merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan MAIN dimana Tan Sri Lau Tuang Nguang merangkap jabatan sebagai Executive Director di Leong Hup dan sebagai Direktur di PT Malindo Feedmil.
(wep/ang)











































