Demikian disampaikan Direktur ADMF I Dewa Made Susila, di Hotel Ritz Calton, Jakarta, Kamis (21/4/2011).
Obligasi terbagi menjadi empat tranche. Seri A berjangka waktu 370 hari dengan indikasi bunga 7,3-7,8%. Kemudian seri B tenor 24 bulan dengan bunga 8-8,7%, dan seri C 36 bulan dengan bunga 8,75-9,5%. Seri terakhir, D berjangka waktu 48 bulan dan indikasi bunga 8,9-9,9%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanggal efektif diharapkan dikantongi pada 13 Mei 2011. Sedangkan pencatatan efek di Bursa Efek Indonesia di 26 Mei 2011. Perseroan menunjuk PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Standard Chartered Securities Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi tersebut.
Sepanjang triwulan I-2011, total penyaluran pembiayaan perseroan mencapai Rp 7,1 triliun, naik 47% dari periode yang sama tahun lalu, Rp 4,82 triliun.
Penjualan mobil menjadi kontributor utama dalam melonjaknya pembiayaan ADMF. Unit motor yang dibiayai perseroan hingga Maret mencapai 442.673 kendaraan. Bandingkan pada periode yang sama tahun lalu, 328.714 kendaraan, atau meningkat 34% (YoY).
"Seiring dengan pertumbuhan usaha, kami tetap menjaga kualitas aset produktif kami. Rasio NPL kami terjaga pada level 1,2% pada akhir tahun 2010. Hingga saat ini, kami masih tetap konsisten dalam mengelola risiko-risiko yang ada," tutur Direktur Manajemen Risiko perseroan, Ho Lioeng Min dalam keterangan tertulisnya.
(wep/ang)











































