Kapok Kena Perompak, Antam Perketat Syarat Pengiriman Kargo

Kapok Kena Perompak, Antam Perketat Syarat Pengiriman Kargo

Angga Aliya ZRF - detikFinance
Senin, 02 Mei 2011 10:57 WIB
Jakarta -

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berniat memperketat syarat bagi perusahaan kargo yang akan mengirimkan produk-produk perseroan. Salah satunya adalah jalur logistik laut yang aman dari perompak.

"Dengan pengalaman (kapal dibajak perompak) ini, tentunya kami akan mensyaratkan jalur laut yang aman kepada perusahaan pengangkutan," ujar Sekretaris Perusahaan Antam Bimo Budi Satriyo kepada detikFinance, Senin (2/5/2011).

Menurutnya, ada kemungkinan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tambang itu tidak lagi menggunakan jasa PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) dalam pengiriman kargonya. Hal ini terkait dengan tender pengangkutaan yang dilakukan perseroan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengadaan jasa pengangkutaan feronikel ke buyer, kami tender. Jadi bisa saja Samudera Indonesia atau perusahaan lain yang menang tender," katanya.

Supaya lebih aman, Antam mengaku akan tetap mengasuransikan setiap kargo yang akan dikirimkan ke seluruh pembelinya di seluruh dunia. Seperti yang sudah dilakukan terhadap kargo di kapal Sinar Kudus.

"Dalam pengangkutan akan selalu kami cover dengan asuransi," jelasnya.

Sementara mengenai kargo yang sudah dilepaskan oleh perompak di Somalia tersebut, saat ini kapal sinar kudus yang membawanya sedang diperbaiki di Oman. Setelah kerusakan ditangani, maka kapal tersebut segera meluncur menuju Belanda dikirim ke pihak pembeli Antam.

"Kargo Antam yang akhirnya bebas dari perompak itu seperti di sampaikan oleh PT SI tetap dikirim ke tujuan yaitu Roterdam, tidak dibawa kembali ke Indonesia," ungkapnya.

Seperti diketahui, sekitar 20 anak buah kapal MV Sinar Kudus yang melakukan perjalanan dari Pomala, Sulawesi Selatan menuju ke Rotterdam, Belanda, disandera perompak di Semenanjung Somalia Afrika pada 16 Maret 2011.

MV Sinar Kudus akhirnya dibebaskan oleh perompak pada Minggu siang. Dalam operasi di pembebasan MV Sinar Kudus, TNI mengerahkan KRI Yos Sudarso dan KRI Abdul Halim Perdanakusumah berisi 800 tentara.

Sebanyak 300 di antaranya pasukan elite dari Kopassus, Marinir, dan Kostrad. Mereka menyerang perompak dengan menggunakan kapal sea rider dan helikopter.

Setelah kapal dibebaskan dari pelabuhan Somalia, para perompak tidak meninggalkan kapal sekaligus. Tetapi secara bergelombang. TNI menghabisi 4 perompak yang merupakan komplotan terakhir meninggalkan kapal MV Kudus.

Selanjutnya TNI mengawal kapal MV Sinar Kudus hingga pelabuhan Wa Salala, Oman. Kapal akan dicek dan diperbaiki sebelum melanjutkan perjalanan ke Rotterdam, Belanda.

(ang/ar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads