Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG turun tipis 6,965 poin (0,19%) ke level 3.806,903. Aksi ambil untung kembali berlanjut atas posisi IHSG yang masih jenuh beli.
Sepanjang perdagangan sesi I, zona hijau gagal disentuh IHSG yang langsung melemah sejak pembukaan. Indeks pun sempat jatuh mendekati 20 poin ke posisi terendahnya di 3.795,873.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi ambil untung di saham-saham unggulan, terutama saham bank, membuat indeks terus menurun hingga meninggalkan level 3.800 yang sudah dicetaknya melalui penguatan selama empat hari berturut-turut.
IHSG masih mengabaikan sentimen positif dari dalam negeri yang masih segar, seperti deflasi di April dan kinerja emiten yang positif. Secara teknikal, IHSG masih berada di area overbought sehingga koreksi hari ini dalam tahap wajar.
Sektor tambang dan perdagangan mencoba bertahan di zona hijau dengan penguatan tipis. Sisa indeks sektoral lainnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpuruk di teritori negatif.
Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 68.833 kali pada volume 2,905 miliar lembar saham senilai Rp 2,226 triliun. Sebanyak 84 saham naik, 127 saham turun, dan 90 saham stagnan.
Melemahnya harga-harga komoditas di dunia membuat bursa saham regional ikut terkoreksi. Pelemahan paling dalam diderita oleh bursa Hong Kong
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang ini:
- Indeks Komposit Shanghai melemah 27,86 poin (0,95%) ke level 2.904,33.
- Indeks Hang Seng anjlok 297,60 poin (1,26%) ke level 23.335,65.
- Indeks Straits Times terkoreksi 36,56 poin (1,16%) ke level 3.117,01.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam katagori top losers antara lain Multibreeder (MBAI) turun Rp 900 ke Rp 18.000, Indospring (INDS) turun Rp 450 ke Rp 11.700, Sinar Mas (SMMA) turun Rp 300 ke Rp 2.900, dan Indocement (INTP) turun Rp 300 ke Rp 16.650.
(ang/dnl)











































