Menurutnya, keberadaan indeks yang bekerja sama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati) ini dimaksudkan untuk mendorong emiten melakukan upaya-upaya pembangunan berkelanjutan, dan tidak melulu hanya menciptakan keuntungan.
Demikian disampaikan Ito usai seminar Peluang dan Tantangan Menuju Green Economy dengan Sri Kehati Indeks di Graha Niaga, Jakarta, Rabu (11/5/2011)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
lingkungan terus meningkat.
Kesadaran tersebut kemudian diimplementasikan pada saat memilih instrumen investasi. Indeks Sri Kehati, lanjutnya, berpotensi sebagai benchmark bagi produk-produk derivatif. Beberapa manager investasi juga telah mengeluarkan reksadana berbasis indeks Sri Kehati.
Komisaris PT Mandiri Managemen Investasi Hery Gunardi menambahkan, indeks Sri Kehati menjadi perhatian investor dimana aspek finansial bukan jadi yang utama. Namun secara fundamental bagi perusahaan untuk tujuan investasi jangka panjang dan menengah.
Mandiri Manajemen Investasi sendiri baru meluncurkan Reksadana Saham Sri Kehati. Indeks diharapkan memiliki penilaian baik bagi investor jangka panjang dan menengah, dalam membentuk portfolio.
Direktur Eksekutif Yayasan Kehati MS Sembiring, menyebutkan sebagai negara yang kaya keanekaragaman hayati, sudah saatnya mendorong Indonesia menjadi leader dalam hal pembangunan hijau yang berkelanjutan. Upaya pelestarian keanekaragaman hayati juga harus dijadikan agenda utama dalam setiap tujuan pada dunia usaha di Indonesia dan dapat diwujudkan melalui indeks Sri Kehati.
Sebanyak 25 saham yang tercatat di BEI dan masuk dalam indeks ini adalah:
- PT Adhi Karya Tbk (ADHI)
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
- PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
- PT Bank Danamon Tbk (BDMN)
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
- PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB)
- PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP)
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
- PT Indosat Tbk (ISAT)
- PT Jasa Marga Tbk (JSMR)
- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
- PT Medco Energi International Tbk (MEDC)
- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
- PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)
- PT Semen Gresik Tbk (SMGR)
- PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA)
- PT Timah Tbk (TINS)
- PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
- PT XL Axiata Tbk (EXCL)
Saham-saham berlaku pada periode Mei-Oktober 2011. Pada rentang waktu ini, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menjadi pendatang baru menggantikan PT Merck Tbk (MERK).
(wep/ang)











































