Demikian disampaikan Direktur Keuangan, Kevin Wong dalam acara listing perdana BULL, di gedung Bursa Efek Idonesia (BEI), Jakarta, Senin (23/5/2011).
"Asing serap 38-39%," jelasnya. Sisa saham terserap oleh investor dalam negeri, atau sekitar Rp 628 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perseroan juga siap menambah kapal berjenis FPSO/FSO (Floating, Storage, and Offloading/Floating Storage Offloading), yang saat ini hanya berjumlah 2 unit. "Kami akan mendatangkan kapal FPSO/FSO. Kami bisa membeli second, atau mengkonversi kapal migas yang kami miliki. Karena seluruh kontrak ke depan yang akan kami dapatkan, harus FPSO/FSO," paparnya.
Untuk itu, perseroan siap menginvestasikan dana US$ 400 juta dalam pengembangan kapal BULL. Dimana US$ 120 juta didapat dari dana IPO.
"Sisa selain IPO, dari bank dalam dan luar negeri. Nilai pinjaman tergantung nilai kontrak. US$ 400 juta ini untuk 12 bulan ke depan di 2011," ungkap Kevin.
Hasil IPO, sebanyak US$ 75 juta sebagai pelunasan utang ke induk usaha (PT Berlian Laju Tanker Tbk). Usai pelunasan, sisa utang BULL sekitar US$ 45 juta.
"Pembayaran ke BLT paling sedikit segitu, US$ 75 juta. Jadi tinggal US$ 45 juta. Kita juga punya net cash US$ 45 juta," tuturnya.
Sepanjang triwulan I-2011 Kevin memperkirakan laba bersih BULL lebih dari Rp 50 miliar. Nilai ini jauh lebih besar dibandingkan total laba 2010 sebesar Rp 6,6 miliar.
"Kinerja Buana akan lebih tinggi karena kapal-kapal kita tidak beroperasi secara penuh, tahun lalu. Tahun ini full. Untuk kuartal I sebenarnya belum selesai audit, tapi akan lebih dari US$ 50 juta. Minggu depan dipublikasikan," tegas Kevin.
(wep/ang)











































