Hal ini disampaikan Ketua Asosiasi Pengelola Reksadana Indonesia (APRDI) Abiprayadi Riyanto di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), SCBD, Jakarta, Rabu (25/5/2011).
"Reksa dana itu dengan penempatan 5-7 tahun, kan investasi jangka panjang. Kalau pasar uang pilihannya tidak banyak, jadi saham lah pilihannya," jelas Abi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga empat bulan awal 2011, AUM reksa dana saham mencapai Rp 52,93 triliun. Nilai ini naik dari posisi akhir tahun 2010, Rp 45,69 triliun.
Sementara, pada periode yang sama reksadana campuran (balanced fund) justru turun 8,24% menjadi Rp 20,17 triliun dibanding posisi akhir tahun Rp 21,98 triliun. Reksa dana pendapatan tetap juga turun 5,33% menjadi Rp 26,186 triliun.
Namun, reksa dana pasar uang berhasil mengikuti tren pertumbuhan Dimana reksa dana jenis ini naik tipis, 0,36% menjadi Rp 7,749 triliun. Reksa dana terproteksi juga naik 1,25% menjadi Rp 42,795 triliun.
Untuk reksa dana syariah mencapai pertumbuhan 2,08% menjadi Rp 3,842 triliun. Sehingga total AUM industri reksa dana hingga April mencapai Rp 153,687 triliun, naik dari bulan Maret lalu, Rp 149,099 triliun.
(wep/ang)











































