Hal ini ditegaskan Mustafa di kantornya, Jalan Merdeka Selatan, Jumat (27/5/2011).
"Dalam tujuh bulan harus terserap semua, sampai akhir tahun. Pertamina juga memiliki model untuk membayar (bunga global bank) secara efektif," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini jam 3 bertemu Pertamina. Direksi kita panggil ingin dengar soal global bond dan pengelolaan dana untuk West Madura, termasuk Angola," ucap Mustafa.
Ia menambahkan, Pertamina sebenarnya tidak diwajibkan melapor ke pemegang saham. Namun demi meningkatkan komunikasi antar perusahaan negera tentu laporan menjadi pilihan yang tepat.
"Tentu mereka tidak wajib lapor. Ini saling tukar pikiran. Pertamina dan PLN juga," ungkap Mustafa.
Obligasi berdominasi dolar AS milik Pertamina ini dalam rangka pemenuhan dana untuk membeli Blok Angola, Cepu, dan West Madura.
"Dalam pertemuan ini, juga dibicarakan roadmap apa masih bisa dipercepat lagi. Produksi bisa tambah 3.000 barel, kalau ada peluang itu (West Madura) dan Angola sejauh mana, akan kita lihat," imbuhnya.
(wep/ang)











































