BEI Optimistis Kejar Target IPO Rp 30 Triliun

BEI Optimistis Kejar Target IPO Rp 30 Triliun

Angga Aliya ZRF - detikFinance
Senin, 30 Mei 2011 17:40 WIB
BEI Optimistis Kejar Target IPO Rp 30 Triliun
Jakarta -

Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis kejar target emisi Rp 30 triliun dari penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO). Padahal, sampai hari ini total emisi IPO yang sudah diraup emiten baru sepanjang 2011 baru mencapai Rp 7,33 triliun, belum mencapai setengahnya dari target.

"Penawaran umum saham perdana pada tahun lalu sebesar Rp 30 triliun dan itu pencapaian yang cukup bagus, tahun ini berkisar Rp 30 triliun," kata Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Eddy Sugito di kantornya, SCBD, Jakarta, Senin (30/5/2011).

Selain membidik total IPO Rp 30 triliun tersebut, otoritas pasar modal itu berharap emisi dari penawaran umum terbatas atau rights issue sebanyak Rp 70 triliun hingga akhir tahun ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data yang dihimpun detikFinance, tamu pertama di bursa, PT Megapolitan Development Tbk (EMDE) mencatatkan saham perdananya pada Rabu 12 Januari 2011 di harga Rp 250 per lembar. Perseroan meraup Rp 212,5 miliar dari aksi korporasi ini.

Selanjutnya, PT Martina Berto Tbk (MBTO), salah satu anak usaha PT Martha Tilaar, menawarkan saham perdana sebesar Rp 740 pada Kamis 13 Januari 2011. Emiten berkode MBTO itu mendapatkan dana sebesar Rp 262,7 miliar.

Giliran perusahaan milik negara masuk lantai bursa, yaitu PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) yang mendarat pada Jumat 11 Februari 2011. Maskapai pelat merah itu melepas saham baru sebanyak 6,335 miliar lembar, atau setara dengan 26,67% dari total modal yang ditetapkan.

Dengan harga pelaksanaan Rp 750 per lembar maka dana yang dapat Rp 4,751 triliun. Namun, sahamnya yang tidak laku sempat membuat empat penjamin emisinya terpaksa nombok untuk menyerap sisanya.

Setelah di bulan Maret BEI tak kedatangan tamu, pada Rabu 6 April 2011 PT Mitra Bahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) mencatatkan sahamnya. MBBS menawarkan 175 juta lembar (10%) saham dengan raupan dana mencapai Rp 280 miliar.

Masih pada bulan yang sama, induk usaha Mayapada Hospital, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) 750 juta lembar, dengan harga saham Rp 120 per lembar. Perseroan berhasil mendapatkan dana dari investor Rp 90 miliar.

Memasuki bulan Mei 2011, pasar modal dalam negeri kembali menyambut emiten baru, adalah PT HD Finance Tbk (HDFA) yang melempar 460 juta lembar saham kepada publik pada Selasa 10 Mei 2011. Total dana yang dihimpun perseroan mencapai Rp 92 miliar.

Masih segar di ingatan kita akan emiten yang baru saja masuk bursa yaitu PT Buana Listya Tama Tbk (BULL) pada Senin 23 Mei 2011 pekan lalu. Anak usaha PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) ini menawarkan 6,65 miliar saham baru atau setara 37,67% dengan nilai nominal Rp 100 per lembar.

BULL berhasil meraup dana hingga sebanyak US$ 120,6 juta atau setara Rp 1,085 triliun jika menggunakan kurs Rp 9.000 per dolar AS.

Sementara emiten yang paling baru bertengger di papan pencatatan bursa adalah PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA). Perusahaan perkebunan itu mengincar dana Rp 566,2 miliar lewat IPO.

(ang/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads