IHSG Bisa Terjang Level 4.200 Akhir Tahun Ini

IHSG Bisa Terjang Level 4.200 Akhir Tahun Ini

Akhmad Nurismarsyah - detikFinance
Sabtu, 11 Jun 2011 17:13 WIB
IHSG Bisa Terjang Level 4.200 Akhir Tahun Ini
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan menembus level 4200-4500 di akhir tahun ini. Beberapa faktor pendorong diantaranya harga-harga komoditas dan naiknya pendapatan masyarakat.

Menurut Vice President Research and Analyst PT Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere, minimal target IHSG di akhir tahun ini bisa melewati level 4.000.

"Saya kira berada di 4.200-4.500. Kalau misalnya stimulus yang di luar negeri ditunda dan tidak dilakukan sebelum kuartal empat saya khawatir tidak tercapai segitu," katanya usai acara 4th Anniversary of IDX Investor Club di FX, Jakarta, Sabtu (11/6/2011).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Stimulus yang dimaksud adalah respon dari bank sentral dalam menjaga tingkat inflasi di masing-masing negara. Menurutnya, stimulus tersebut juga dipercaya bisa menggairahkan ekonomi dan meningkatkan harga-harga komoditas.

"Kalau stimulus tidak dilakukan bisa tidak tercapai 4.000, tapi kalau dilakukan sebelum akhir tahun sebelum akhir kuartal tiga harusnya bisa capai 4.000 lah," imbuhnya.

Saham-saham blue chip masih menjadi penggerak IHSG dalam mencapai target tersebut, dibantu oleh saham-saham lapis dua. Selain itu, saham-saham lapis dua saat ini memang harganya masih murah.

"Banyak saham blue chip yang sudah dirasa mahal, orang switching ke second liner. Jadi second liner masih menjanjikan, jadi baik itu sektor konsensi, multifinance, asuransi, itu masih murah," ujarnya.

Ia mengatakan, naiknya pendapatan per kapita masyarakat RI juga diprediksi mendorong laju IHSG dalam mencapai target tersebut. Pemerintah pun diharapkan bisa lebih gencar melakukan sosialisasi dalam menjaring investor-investor baru.

Selama ini pasar modal dalam negeri banyak dimainkan oleh investor asing. Menurut Nico, ini bahaya. Soalnya, dengan banyaknya dana asing yang masuk, maka pasar modal kita lebih rentan akibat dikendalikan pemodal asing.

"Ini pekerjaan bagi semua stakeholder, investasi di Indonesia khususnya di ritel itu masih sangat-sangat sedikit. Berdasarkan data terakhir, account yang di Indonesia cuma 340-360 ribu, sebetulnya Indonesia yang ada 240 juta manusia, itu minimum 5% investasi di bursa," tambahnya.

Hingga penutupan perdagangan kemarin, IHSG ditutup berkurang 18,539 poin (49%) ke level 3.787,648 di tengah transaksi tipis dengan tekanan jual yang tinggi. Atas koreksi ini IHSG akhirnya tinggalkan level 3.800.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads