Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu naik tipis 6 poin setelah sempat jatuh akibat tekanan jual menyusul jatuhnya bursa-bursa Eropa.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan di Rp 8.610 per dolar AS sama seperti penutupan akhir pekan lalu.
Mengawali perdagangan awal pekan pagi tadi, IHSG dibuka naik 11,656 poin (0,31%) ke level 3.733,959. Secara perlahan, investor mula mengakumulasi saham yang sudah murah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melaju 15,697 poin (0,42%) ke level 3.738,000 akibat akumulasi saham yang dilakukan investor lokal di saham-saham berbasis konsumer. Namun demikian, pemodal asing masih melakukan jual bersih.
Tekanan aksi jual mulai datang di perdagangan sesi II, pemicunya adalah bursa Eropa yang berjatuhan akibat menyusul keluarnya peringatan Moody's soal kemungkinan penurunan peringkat utang Italia.
Indeks langsung jatuh ke posisi terendahnya di level 3.710,816. Setelah itu, laju pelemahan bisa sedikit ditahan dan IHSG mulai mencoba kembali ke zona hijau.
Mengakhiri perdagangan, Senin (20/6/2011), IHSG ditutup naik tipis 6,819 poin (0,18%) ke level 3.729,122. Sementara Indeks LQ 45 ditutup menguat tipis 1,521 poin (0,23%) ke level 660,314.
Kebanyakan indeks sektoral di di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih mampu berjalan di zona hijau meski tekanan jual di saham-saham komoditas mulai terjadi menjelang penutupan. Setelah hampir ditutup melemah di zona merah, aksi beli jelang penutupan bisa membantu IHSG bertambah poin sedikit.
Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 80.354 kali pada volume 4,084 miliar lembar saham senilai Rp 3,24 triliun. Sebanyak 86 saham naik, 143 saham turun, dan 97 saham stagnan.
Meski sempat tercatat beli bersih sebentar siang tadi, sampai sore ini transaksi pemodal asing terpantau melakukan penjualan bersih (foreign net sell) tipis senilai Rp 40,26 miliar di seluruh pasar.
Bursa Asia bergerak mixed di sore hari ini akibat koreksi yang terjadi di bursa-bursa Eropa. Koreksi tersebut terjadi akibat Moody's menempatkan peringkat surat utang pemerintah Italia dalam mata uang lokal dan asing pada review untuk kemungkinan penurunan peringkat.
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore ini:
- Indeks Komposit Shanghai jatuh 20,19 poin (0,76%) ke level 2.622,63.
- Indeks Hang Seng melemah 95,75 poin (0,44%) ke level 21.599,51.
- Indeks Nikkei 225 naik tipis 2,92 poin (0,03%) ke level 9.354,32. Β
- Indeks Straits Times naik 11,66 poin (0,39%) ke level 3.016,94.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Surya Toto (TOTO) naik Rp 4.000 ke Rp 42.000, Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 1.000 ke Rp 16.000, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.000 ke Rp 45.300, dan Bayan (BYAN) naik Rp 900 ke Rp 21.100.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indocement (INTP) turun Rp 350 ke Rp 16.550, Bukit Asam (PTBA) turun Rp 250 ke Rp 20.550, Asuransi Ramayana (ASRM) turun Rp 200 ke Rp 2.425, dan Adira Finance (ADMF) turun Rp 200 ke Rp 12.800.











































