Hal ini diutarakan Corporate Secretary UNTR, Sara Loebis di Hotel Kempinski, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (4/7/2011).
"Alat berat semester I mencapai 4.300, dari target full year 7.000," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan penjualan yang meningkat tersebut juga berpotensi menaikkan pendapatan dari sektor jasa service dan penjualan suku cadang. Dimana UNTR membidik penjualan sektor ini sebesar Rp 5-6 triliun.
"Kalau penjualan naik, maka spare parts makin banyak," tegasnya.
Sebelumnya perseroan menyatakan telah memfinalisasi satu tambang batubara baru di Kalimantan Tengah. Dengan cadangan 50 juta ton, perseroan berharap dalam mulai produksi Juni 2012.
"Tambang yang saat ini greenfield. Butuh waktu 10 bulan untuk memulai produksi. Tahap awal 0,5 juta ton," tegas Sara.
Sementara itu, hingga Desember 2012 UNTR menargetkan penjualan batubara sebanyak 4-4,5 juta ton. Penjualan didapat dari dua tambah miliki mereka, PT Tuah Turangga Agung (TTA) dan DEJ.
"Di TTA tahun ini semoga bisa 2,5 juta ton produksi. DEJ juga sama 2,5 juta. TTA berlokasi di Kalimantan Tengah, dengan cadangan 60 juta ton. DEJ, 16 juta di Kalimantan Selatan," imbuhnya.
(wep/ang)