Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka terkoreksi 15,674 poin (0,40%) ke level 3.908,453 akibat aksi ambil untung lanjutan dan nyaris kembali ke level 3.800. Melemahnya bursa-bursa di Asia juga turut menyumbang sentimen negatif terhadap pergerakan IHSG.
Indeks langsung ambles hingga posisi terendahnya di level 3.906,219 hanya sesaat setelah pembukaan perdagangan. Masih adanya aksi beli selektif di saham-saham lapis dua sempat membuat indeks naik hingga puncaknya di 3.933,021 sebelum akhirnya kembali turun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indeks bergerak fluktuatif di tengah maraknya sentimen yang datang dari bursa regional dan krisis di zona Eropa. Indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia (BEI) pun bergerak mixed dengan kecenderungan melemah.
Aksi beli asing masih berlanjut meski total pembelian bersih asing sudah mencapai lebih dari Rp 9 triliun yang menandakan profit taking oleh pemodal asing sewaktu-waktu bisa terjadi.
Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 59.886 kali pada volume 2,248 miliar lembar saham senilai Rp 1,755 triliun. Sebanyak 106 saham naik, 95 saham turun, dan 80 saham stagnan.
Bursa-bursa regional pun bergerak mixed yang pagi tadi hampir seluruhnya terpuruk di zona merah. Kembali mencuatnya krisis utang di zona Eropa menjadi kekhawatiran di mata investor.
Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang hari ini:
- Indeks Komposit Shanghai melemah 22,30 poin (0,79%) ke level 2.794,05. Â
- Indeks Hang Seng turun 90,21 poin (0,40%) ke level 22.657,74. Â
- Indeks Nikkei 225 menguat 23,09 poin (0,23%) ke level 9.995,55. Â
- Indeks Straits Times naik tipis 4,69 poin (0,15%) ke level 3.134,38. Â
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.050 ke Rp 47.800, Astra Internasional (ASII) turun Rp 550 ke Rp 65.750, Indomobil (IMAS) turun Rp 300 ke Rp 8.800, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 250 ke Rp 24.700.
(ang/dnl)