Demikian diungkapkan oleh Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (8/7/2011).
"Nilai tukar rupiah akan berada di Rp 8.500 terhadap dolar AS, itukan kurs sekarang antara Rp 8.520-8.590/US$ dari sini disampaikan perkiraan dolar selama semester II-2011 rata-rata akan berada di Rp 8.550/US$," ujar Darmin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal ini didasari oleh nilai tukar rupiah di semester I-2011 di mana rata-rata rupiah berada di Rp 8.700/US$ dan ditambah proyeksi BI di semester II-2011 yang sebesar Rp 8.550/US$ tadi jadi dolar selama 2011 berada di Rp 8.560/US$," papar Darmin.
Menurutnya, di Semester II-2011 ini nilai tukar rupiah akan semakin menguat dibandingkan pada semester I-2011 dikarenakan masih adanya ketikdakpastian global yang membuat aliran modal masuk (capital inflow) masih mengarah ke Indonesia.
"Kira-kira besarannya (capital inflow) memang masih ada tetapi tidak besar. Kadang dia pergi sedikit datang sedikit ini terjadi sampai akhir tahun 2011," katanya.
"Hal ini terjadi sampai ekonomi AS itu, pertumbuhannya dapat mengurangi pengangguran. Jadinya dana modal tidak akan keluar dalam jumlah besar di Indonesia itu perlu waktu," imbuh Mantan Dirjen Pajak ini.
(dru/ang)