Hal ini disampaikan Rinaldi di kantornya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (11/7/2011). Namun minat Telkom akan StarOne menjadi prioritas kedua, setelah rencana pembelian 35% saham Telkomsel milik Singtel.
"Kami masih tertarik terhadap StarOne. Ini sudah ada pembicaraan beberapa waktu lalu, dan kami akan memulai pembicaraan," jelas Rinaldi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baiknya memang gabung, namun kita masih lihat. Kan belum juga mereka bersedia. kami bisa gabungkan dengan TelkomFlexi, tinggal urus perizinan frekuensinya pada Kementerian terkait. Ini semua bisa dilakukan," paparnya.
StarOne merupakan salah satu lini bisnis ISAT dan beroperasi pada jalur. Indosat menjadi pemegang saham pengendali, dengan kepemilikan 72,54%.
Usai pembicaraan sinergi Flexi dengan Esia milik PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) tidak mencapai kata sepakat, Telkom kembali melirik StarOne sebagai upaya pengembangan bisnis CDMA. Bahkan diawal ketertarikannya, Telkom menyiapkan dana Rp 1 triliun untuk membeli StarOne.
(wep/ang)