Produksi Emas Antam Tak Capai Target 2 Juta Ton

Produksi Emas Antam Tak Capai Target 2 Juta Ton

Akhmad Nurismarsyah - detikFinance
Selasa, 19 Jul 2011 15:31 WIB
Produksi Emas Antam Tak Capai Target 2 Juta Ton
Jakarta -

Produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) belum mencapai target 2 ton di semester pertama tahun 2011. Sampai akhir tahun, perseroan berniat memproduksi 3,8 juta ton.

"Sampai Juni kita belum (mencapai 2 ton). Masih kurang dari 2 ton, namun lebih dari 1,5 ton," jelas Direktur Utama Antam, Alwinsyah Loebis di Kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (19/7/2011).

Hingga akhir tahun ini, BUMN tambang itu menargetkan produksi emas hingga 3,8 ton. Sedangkan untuk penjualan, Antam mengaku telah menjual emas sebanyak 2,4 ton hingga Juni 2011. Pihaknya membidik penjualan sampai 7,8 ton di 2011.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk masalah harga emas kita belum mau merevisi. Karena harga komoditas (emas) ini kan naik turun. Jadi belum mau direvisi," tambahnya.

Dirinya menilai, kenaikan harga emas saat ini sudah cukup tinggi. Kemungkinan untuk turun pun masih kecil.

"Kalau kondisi memang demikian, seperti di Eropa dan Amerika. Maka harga emas kemungkinan naik," tutur Alwin.

Namun demikian, meski harga mengalami kenaikan harga, perusahaan plat merah itu tidak dapat meraih penerimaan yang signifikan. Mengingat produksi Emas dari Antam sendiri yang tidak banyak.

"Produksi kita kan tidak begitu banyak jadi (penerimaan) tidak akan naik signifikan. Kalau dibandingkan dengan produsen lain produksi emas kita tidak banyak," ucap Alwinsyah.

Alwin menambahkan, pihaknya menargetkan harga jual emas dapat berada pada level US$ 1.250 per troy ounce.

Seperti diketahui, harga emas terus melaju dan kini semakin mantap bertahan di level US$ 1.600 per ounce. Harga emas berhasil mencetak reli selama 11 hari berturut-turut dipicu kekhawatiran masalah gagal bayar AS dan krisis di Eropa.

Pada kesempatan yang sama, Alwin mengatakan, Antam berhasil memproduksi nikel hingga 9.000 ton sampai bulan Juni 2011. Diharapkan produksi tahun ini pun dapat mencapai target yakni 18.000 ton.

"Kita ada kenaikan di volume produksi Nikel yang bisa tercapai sesuai target. Kalau nikel sudah sekitar 9.000 ton sampai Juni 2011," kata Alwin.

Tahun ini produksi nikel perseroan ditargetkan mencapai 18.000 ton. Sedangkan untuk penjualan diharapkan dapat mencapai 18.500 ton.

Namun, penjualan sampai Juni 2011 lalu belum sempat dihitung akibat adanya produk nikel yang tertahan di Somalia beberapa waktu lalu.

"Waktu itu ada yang tertahan di Somalia, jadi penjualan belum bisa dihitung sehingga tertunda. Itu mencapai 2.000 ton, termasuk dari angka produksi sebesar 9.000 tadi. Makanya sekarang sedang dihitung," paparnya.

Untuk masalah harga nikel, Alwin mengatakan akan ada kenaikan harga sedikit dari harga rata-rata saat ini sebesar US$ 10 per pound.

"Nikel juga akan ada kecenderungan naik. Kita targetkan sedikit di atas dari US$ 10 per pound. Kelihatannya akan naik sedikit lagi," tambah Alwinsyah.

(nrs/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads