Saham Sari Roti Melonjak

Jakarta - Nama Sari Roti ikut meroket setelah menjadi 'backsound' saat mantan bendahara Partai Demokrat Nazaruddin melakukan wawancara dengan Metro TV. 'Publikasi gratis' itu langsung membuat saham yang berkode ROTI melonjak.

Harga saham PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), produsen Sari Roti pada Jumat ini melonjak akibat dapat 'publikasi gratis' setelah namanya dibawa-bawa dalam kasus eks Bendara Partai Demokrat Nazaruddin.

Pada data perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (22/7/2011), hingga pukul 14.00 waktu JATS, saham ROTI naik 200 poin (5,01%) ke level Rp 3.600. Sahamnya sudah ditransaksikan 245 kali dengan volume 1.115 lot senilai Rp 1,969 miliar.

Padahal, sehari sebelumnya, sama emiten berkode ROTI ini justru melemah 225 poin (6,20%) ke level Rp 3.400 per lembar.

"Kemarin ada overreaction di pasar. Artinya investor menyikapi berita tersebut dengan negatif yang berlebihan. Padahal belum tentu berdampak negatif terhadap kinerja," kata Kepala Riset Recapital Pardomuan Sihombing ketika dihubungi detikFinance, Jumat (22/7/2011).

Menurutnya, setelah melihat perkembangan dan bisa berpikir dengan jernih, akhirnya para investor menyadari bahwa kasus tersebut tidak ada hubungannya sama sekali dengan kasus Nazaruddin tersebut.

"Hari ini investor mulai rasional, sehingga terjadi akumulasi lagi," katanya.

Sari Roti melepas saham perdananya pada akhir Juni 2010 di harga Rp 1.275 per lembar. Saham yang dilepas sebanyak 237.904.600 lembar (23,05%) saham. Pada penutupan perdagangan kemarin, harga saham ROTI ditutup Rp 3.400 per lembar. Sejak IPO, atau sekitar satu tahun lalu, saham ROTI sudah tumbuh 166,66%.

Saat ini, saham ROTI dipegang Bonlight Investments Limited 34%, Treasure East Investments Limited 34%, Shikishima Banking Co Ltd sebanyak 8,05% dan sisanya beredar di publik.

Seperti diketahui, sempat terdengar jingle Sari Roti saat wawancara Nazaruddin dengan stasiun televisi Metro TV sehingga diduga keberadaan ia berada di Indonesia. Namun ada juga yang menilai jingle itu bisa berasal dari ringtone telepon selular.

Nada itu terdengar di menit ke 2:22 rekaman wawancara Metro TV yang ada di Youtube. Jingle Sari Roti yang biasa menyapa masyarakat di kota-kota besar lewat pedagang roti keliling samar terdengar. Bila benar itu suara jingle Sari Roti tentu akan menjadi tanda tanya, benarkah Nazaruddin ada di Indonesia.

(ang/qom)