PT Adaro Energy Tbk (ADRO) membidik produksi batubara sebanyak 46-48 juta ton di akhir tahun 2011. Sampai paruh pertama tahun ini, produksi perseroan sudah setengah dari target.
"Pada semester satu ini cukup menggembirakan karena produksi kita jika dibandingkan tahun lalu meningkat cukup baik karena mungkin faktor cuaca juga mendukung kemudian kesiapan-kesiapan kontraktor kami cukup baik," kata Presiden Direktur Adaro Boy Garibaldi Tohir di Kuningan, Jakarta, Rabu (27/7/2011).
Pada tahun 2010 lalu, emiten berkode ADRO itu membidik produksi batubara sebanyak 45 juta ton. Namun karena faktor cuaca yang tidak mendukung, maka realisasi produksi hanya 42,2 juta ton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dari sisi market, saya cukup optimistis bahwa demand masih strong untuk sementara. Kebutuhan dalam negeri terus meningkat nanti kita balance saja antara ekspor dan domestik," ungkapnya.
Ia juga mengaku tak khawatir permintaan batubara Amerika Serikat (AS) melambat akibat adanya krisis utang di negeri paman sam tersebut. Pasar batubara Asia, kata Boy, masih menjanjikan di semester II tahun ini.
"China, india, Asia Tenggara masih bagus. Saya mengharapkan PLTU-PLTU bisa selesai, kita harapkan 10 ribu tahap kedua bisa secepatnya ditender lagi," katanya.
(ang/hen)











































