Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berulang kali menembus rekor baru sejak pekan lalu. Bahkan pada penutupan perdagangan Rabu (27/7/2011) berada di level 4.174,112, melaju 41,335 poin dibandingkan penutupan satu hari berselang.
Pasar saham Indonesia terbukti sebagai salah satu tempat ideal berinvetasi. Arus modal asing semakin tak terbendung, dan tidak ada satupun katalis negatif yang menghadang mereka.
"Orang lebih memilih investasi yang sudah teruji. Kelihatan memang banyak masuk dana-dana asing, sehingga sangat kuat. Kenaikan IHSG kita sudah 7% sejak pertengahan Juni hingga saat ini," jelas Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Eddy Sugito di Jakarta, Rabu (27/7/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas tren semacam ini, tidak perlu menahan arus modal asing masuk ke pasar saham Indonesia. Pasalnya jika melihat pertumbuhan IHSG di 2010, prestasi indeks kini masih belum sebanding.
"Saya kira tidak perlu mengurani asing untuk masuk terus. Ada harus masuk pasti ada arus keluar. Namun kita tidak mengharapkan adanya arus keluar. Yang pasti kalau bisa arus masuk lebih banyak ketimbang arus keluar. Mereka melakukan kalkulasi secara cermat dengan prospek jangka panjang dan menengah," jelas Eddy.
Pada perdagangan hari ini, IHSG kembali cetak rekor tertinggi sepanjang sejarah setelah ditutup melesat 41,335 poin (1,00%) ke level 4.174,112. Sementara Indeks LQ 45 menanjak 9,954 poin (1,36%) ke level 740,992. (wep/ang)











































