Demikian disampaikan Direktur Keuangan Antam, Djaya Tambunan ketika ditemui di restoran Warung Daun, Jakarta, Senin malam (8/8/2011).
"Jadi ini obligasi berjangka, ada waktunya. Patokannya kita ya US$ 350 juta dan yang penting kita tidak menarik full sebesar itu. Kita akan launch sekian persen sesuai kebutuhan. Kalau ditarik semua kita takut nanti tidak terpakai," kata Djaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Djaya belum mau mengatakan berapa porsi antara luar maupun dalam negeri untuk penerbitan obligasi senilai US$ 350 juta tersebut. "Kita belum tahu persentase dalam dan luar. Tergantung permintaan kan?" lanjutnya.
Seperti diketahui, Antam sebelumnya berencana untuk membangun proyek Feronikel di Buli, Halmahera Timur, Maluku Utara.
Proyek tersebut membutuhkan investasi mencapai US$ 1,6 miliar. Sebanyak US$ 600 juta rencananya akan didanai oleh PLN. Sedangkan sisa sebesar Rp 1 miliar, sebanyak 65% akan diambil dari dana internal sementara sisanya 35% dari eksternal.
(nrs/ang)











































