"Gejolak masih ada, tapi kelihatannya mulai reda. Kalau melihat gejala di AS dan negara maju, lebih kurang bisa menguat seperti bulan lalu," ungkap Gubernur BI Darmin Nasution di Jakarta, Rabu (10/8/2011).
BI mencatat selama Juli 2011 nilai tukar rupiah menguat 0,95% ke level Rp 8.496/US$. Pergerakan rupiah selama Juli 2011 ini dipengaruhi tingginya permintaan valuta asing korporasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu saja tidak bisa menetapkan batas atas atau batas bawah. Kita lebih banyak bekerja jangan sampai ada fluktuasi besar. Jangan terlalu tajam juga fluktuasinya," imbuh Darmin.
Dijelaskan Darmin, akibat ketidakpastian global maka inflow masih akan menyerbu negara berkembang khususnya RI. Rupiah sendiri, sambungnya akan bersiap untuk menguat kembali.
"Kalau inflownya lama, pasti akan terjadi penguatan terhadap rupiah. Tapi sampai berapa kita tidak punya target," tukasnya.
Pada perdagangan Rabu (10/8/2011) nilai tukar rupiah memang ditutup melemah di posisi Rp 8.560 per dolar AS dibandingkan penutupan sebelumnya. Namun kemarin, rupiah kembali menguat di posisi Rp 8.530 per dolar AS.
(dru/qom)











































