Demikian disampaikan Direktur Utama PT Bahana Securities Eko Yuliantoro di kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), SCBD, Jakarta, Rabu (10/8/2011) malam.
"Skemanya akan segera kita umumkan secepatnya dan sekarang sedang kita siapkan strukturnya," jelas Eko singkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, perseroan bersama Danareksa Sekuritas dan Mandiri Sekuritas adalah penjamin emisi dari IPO Garuda Indonesia. Dimana usai periode penawaran saham perdana, terdapat sisa saham 3.008.406.725 lembar yang tidak terserap investor, dengan nilai Rp 2,256 triliun.
Sistem single point berlaku pada perjanjian penjaminan emisi GIAA, baik PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Bahana Securities. Ini artinya ketiganya harus membeli dengan proporsi yang berimbang yaitu masing-masing Rp 752 miliar.
Hingga Juni, Bahana Securities mencatat defisit pendapatan Rp 116,14 miliar. Perseroan juga mencatatkan rugi usaha senilai Rp 154,16 miliar dan rugi bersih sebesar Rp 186,06 miliar.
Bahana Tangani Satu Emisi IPO Rp 1 Triliun
Eko menambahkan, PT Bahana Securities akan menangani satu perusahaan yang akan mencatatkan saham di BEI. Perkiraan nilai emisi sekitar Rp 500 miliar- Rp1 triliun, dimana calon emiten ini bergerak di bidang pasar modal.
"Kita sudah dapat mandat untuk tangani IPO satu perusahaan yang bergerak di sektor infrastruktur," tegasnya.
Namun sekali lagi, Eko bungkam untuk merinci struktur permodalan tersebut. Namun calon emiten kliennya dipastikan menggunakan buku Juni. Dalam waktu dekat mereka akan mengajukan dokumen awal ke BEI.
Akhir 2011 menjadi target listing calon emiten ini. "Tapi kalau market tidak terlalu bagus ya awal tahun depan," imbuhnya.
(wep/ang)











































