Feronikel Diburu, Laba Antam Naik 32%

Feronikel Diburu, Laba Antam Naik 32%

Whery Enggo Prayogi - detikFinance
Jumat, 12 Agu 2011 09:48 WIB
Feronikel Diburu, Laba Antam Naik 32%
Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatat laba bersih (unaudited) Rp 997 miliar hingga semester I-2011, naik 32% dari periode sebelumnya Rp 756 miliar. Kenaikan penjualan feronikel menjadi pendorong profitabilitas perseroan.

Demikian disampaikan Direktur Utama Antam Alwinsyah Loebis, kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (11/8/2011) malam.

"Hasil ini belum diaudit ya, masih perkiraan di mana laba bersih tumbuh 32% menjadi Rp 997 miliar. Laporan keuangan masih proses audit untuk memenuhi ketentuan pasar modal terkait rencana penerbitan obligasi," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebut, penjualan bersih BUMN tambang ini hingga Juni 2011 mencapai Rp 4,88 triliun. Penjualan mengalami pertumbuhan 13% dari periode sebelumnya Rp 4,31 triliun.

Memang realisasi penjualan feronikel perseroan paling baik dibanding komoditi tambang Antam lainnya. Dimana hingga semester I ini produksi feronikel ANTM telah mencapai 9.838 Ton Nikel (TNi) atau 55% dari target di 2011 18 ribu TNi.

"Produksi feronikel naik 6% dibandingkan semester I 2010," katanya. Sementara penjualan feronikel per Juni telah mencapai 9.072 TNi (49%) dari target 2011, 18.500 TNi.

Sementara itu, hasil penjualan bijih nikel di semester I telah mencapai 2,86 juta wet metric ton (wmt) atau 49% dari target perseroan 5,86 juta wmt. Sementara produksi bijih nikel 3,9 juta wmt hingga Juni, dari target perseroan 7,65 juta wmt.

"Produksi bijih nikel naik 15% di semester I 2011 dibandingkan semester I 2010," ucapnya.

Sementara komoditi emas, dari target produksi 2011 3.025 kg, 1.241 kg (41%) terealisasi hingga semester I ini. Sementara penjualan yang ditargetkan 5.820 kg hingga Desember, baru mencapai 3.611 kg (61%) di semester I ini.

Alwin pun menerangkan, total aset perseroan hingga semester I mencapai Rp 12,33 triliun, meningkat 16% dari periode lalu Rp 10,61 triliun. Dimana total kewajiban mencapai Rp 2,49 triliun di Juni 2011, naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 1,96 triliun.

(wep/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads