Seperti dikutip dari laporan kinerja keuangan perseroan, Kamis (25/8/2011), pendapatan bersih Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tambang ini sebanyak Rp 4,83 triliun, naik cukup tinggi dari pendapatan semester I tahun lalu dari Rp 3,749 triliun.
Beban pokok pendapatan ikut naik menjadi Rp 3,577 triliun di paruh pertama tahun ini, dari sebelumnya Rp 3,06 triliun. Rasio beban terhadap pendapatan perseroan menurun karena harga jual produk yang naik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perseroan juga mencatat pertumbuhan aset di periode enam bulan pertama tahun ini sebesar Rp 6,527 triliun, dari tahun sebelumnya pada periode yang sama Rp 5,881 triliun.
Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, harga saham TINS justru berkurang 9% menjadi Rp 2.500 per lembar di akhir Juni 2011, dibandingkan Rp 2.750 per lembar di akhir 2010 lalu.
Pada perdagangan hari ini, hingga pukul 10.33 waktu JATS, naik 25 poin (1,14%) ke level Rp 2.200 per lembar. Sahamnya ditransaksikan 163 kali dengan volume 4.695 lot senilai Rp 5,17 miliar.
(ang/dnl)











































