Membuka perdagangan akhir pekan pagi tadi, IHSG melemah 27,674 poin (0,71%) ke level 3.816,703 jelang pengumuman The Fed. Sentimen negatif melemahnya bursa Asia juga menghantui indeks.
Indeks semakin tak bergairah, secara perlahan performanya terus turun sejak pembukaan perdagangan. Bahkan, indeks sempat jatuh hingga ke posisi terendahnya di level 3.800,480.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saham-saham unggulan terkena tekanan jual yang cukup besar, terutama saham-saham berbasis komoditas tambang. Aksi beli masih terjadi meski hanya di saham-saham lapis dua dengan kapitalisasi pasar yang tidak besar.
Indeks sektor konsumer sempat menjadi satu-satunya yang mampu menguat, meski poin yang dicetaknya sangat tipis. Sektor lainnya terperangkap di zona merah, dipimpin oleh indeks sektor tambang.
Sejak awal pekan, dana asing masih mengalir keluar lantai bursa dan belum berhenti sampai perdagangan siang hari ini. Nilai dana asing yang 'kabur' masih belum terlalu signifikan.
Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 37.801 kali pada volume 1,62 miliar lembar saham senilai Rp 1,237 triliun. Sebanyak 33 saham naik, sisanya 186 saham turun, dan 53 saham stagnan.
Bursa-bursa di regional pun kini kompak melemah. Investor masih berhati-hait mengambil keputusan sampai adanya kejelasan dari hasil rapat The Federal Reserves Jumat ini waktu setempat.
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang ini:
- Indeks Komposit Shanghai turun tipis 3,34 poin (0,13%) ke level 2.611,92.
- Indeks Hang Seng melemah tipis 39,07 poin (0,20%) ke level 19.713,41. Â
- Indeks Nikkei 225 menipis 12,54 poin (0,14%) ke level 8.759,82. Â
- Indeks Straits Times melemah 21,67 poin (0,78%) ke level 2.744,07.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Sepatu Bata (BATA) turun Rp 1.000 ke Rp 65.000, Astra Internasional (ASII) turun Rp 900 ke Rp 66.500, United Tractor (UNTR) turun Rp 500 ke Rp 23.500, dan Lippo Cikarang (LPCK) turun Rp 350 ke Rp 2.050.
(ang/dnl)