Demikian disampaikan Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Eddy Sugito di kantornya, SCBD Jakarta, Selasa (6/9/2011). "Yang ada di dalam pipeline masih ada tujuh emiten, pasti bisa lah mencapai target 25 emiten (baru)," tuturnya.
Eddy sebelumnya memang menyebut beberapa perusahaan yang akan menawarkan saham perdananya kepada publik di semester II ini. PT Atlas Resources, PT Solusi Tunas Pratama dan PT SMR Utama telah mendapat persetujuan awal dari BEI dan kemudian melanjutkan proses ke Bapepam-LK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Solusi Tunas Pratama, perusahaan pengelola menara telekomunikasi, juga akan melepas 17% saham kepada publik dengan penjamin emisi yang telah ditunjuk adalah PT Ciptadana Securities. Kemudian SMR Utama, perusaahan pertambangan dan minyak bumi menawarkan 500 juta saham baru atau 30% dari total saham yang dicatatkan.
Calon emiten lain adalah PT ABM Investama. Anak usaha Grup Trakindo (Tiara Marga Trakindo Group) ini berencana melepas 20% ke publik pada akhir tahun ini. ABM Investama pun telah menunjuk PT Mandiri Sekuritas, Morgan Stanley, dan Macquarie Securities Indonesia.
Yang kelima adalah, Erajaya Swasembada, pemilik jaringan outlet penjualan ponsel Erafone, distributor telepon genggam. Mereka akan melepas 40% saham ke publik dengan target listing di November ini. Sebagai penjamin emisi atas saham perdana ini, Erafone telah menunjuk PT Buana Capital, JP Morgan, dan Credit Suisse.
Dua emiten lain, PT Visi Media Asia dan PT Golden Mines Energy melakukan permohonan kembali pencatatan saham perdana, dengan menggunakan laporan keuangan terbaru. Golden Mines merupakan anak usaha PT Dian Swastatika Tbk (DSSA), sebelumnya menargetkan listing di Agustus 2011.
Dengan menawarkan 1,25 miliar lembar saham dan harga penawaran Rp 2.300-3.500 per lembar. Rasio saham perdana mencapai 20% dari total yang dicatatkan.
Sementara Visi Media, dari informasi terakhir akan penjadwalkan listing terbaru di September 2011. Sebelumnya perseroan menawarkan saham Rp 280 per lembar, dengan target harga Rp 640,1 miliar. "Sampai saat ini mereka (Visi Media) belum memasukkan dokumen ke kita. Kalau targetnya September agak berat," imbuh Eddy.
Untuk perusahaan lain yang berencana menjajakan saham perdana adalah Toba Bara Sejahtera, Rio Bara Harum, dan PLN Enjiniring.
(wep/ang)











































