Demikian disampaikan Direktur Operasional ROTI Yusuf Hady, di Ex Plaza, Jakarta, Kamis (8/9/2011).
"Kita hentikan sementara, karena kalah dengan yang rumahan," tutur Yusuf. Menurutnya, Boti berada di segmen tengah antara Sari Roti dan merek industri roti skala kecil, sehingga Boti tidak leluasa dalam bergerak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam rencana bisnis ROTI dua tahun ke depan, Yusuf akan menambah tiga pabrik baru. Masing-masing di Cibitung, Palembang dan Makasaar.
Cibitung akan menghabiskan dana investasi Rp 100 miliar. Sementara Palembang dan Makasar masing-masing Rp 50 miliar.
"Lebih dibesarkan yang di Cibitung, karena Palembang belum tahu benar marketnya. Namun kalau ternyata meledak kami tinggal meningkatkan kapasitasnya," tegasnya.
Sementara pabrik Makasar masih dalam proses perencanaan, seraya manajemen mencapai lahan untuk pembangunan.
"Makasar agak sulit cari lahan karena mahal. Kita incar kawasan industri yang ada disana, namun ternyata bayak reloka industri yang ada dari luar, Korea, Jepang. Ada yang untuk industri olahan Udang," kata Yusuf.
Saat ketiga pabrik ini beroperasi, maka total produksi roti perseroan akan naik 30% dibandingkan produksi saat ini 1,8 juta per hari. "Bisa jadi 2,4 juta per hari. Ini semata-mata untuk mendekatkan kepada masyarakat, karena masa kami hanya empat hari," imbuhnya.
(wep/ang)