"Ada keseimbangan yang harus terjadi. Terlebih Eropa masih menyisakan kebingungan terhadap Yunani," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Eddy Sugito di kantornya, Jakarta, Kamis (15/9/2011).
Namun ia yakin potensi pasar saham dalam negeri masih sangat besar. Penarikan portofolio yang dilakukan investor asing merupakan bentuk keseimbangan yang berlaku antar Bursa yang saling ketergantungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keyakinan yang sama disampaikan Direktur Utama BEI, Ito Warsito. "Gejolak indeks tidak terlalu parah. Kita masih positif sejak awal tahun. Ini ditunjukkan dengan investor (asing) net sell Rp 7 triliun, tapi turunnya indeks tidak sedrastis seperti 2008," ucapnya kala itu.
Penurunan indeks telah terjadi sejak awal pekan, dimana IHSG susut 53 poin ke level 3.945,6. Hingga akhir sesi perdagangan Senin (12/9/2011), indeks berada di level 3.896,11 melemah 100 poin lebih dibanding posisi pekan sebelumnya.
Tidak ada katalis positif membuat indeks terus merosot dan berada di level 3.700 pada pertengahan pekan ini. Pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, berada di level 3.737,72, turun 1,63% dari posisi sebelumnya.
Hingga pukul 14.45 IHSG masih melemah karena akumulasi penjualan saham PT Astra Internasional Tbk (ASII). Saham ASII terakhir mengalami koreksi Rp 2.300 ke level Rp 64.450 per lembar. Indeks pun masih berada di level 3.713,02, atau menurun 85,01 poin (2,24%).
Namun, IHSG sesaat kemudian menguat setelah bursa-bursa Eropa mencatat pertumbuhan positif. Indeks hingga pukul 15.50 mengalami perbaikan dan berada di level 3.751,26, masih menurun 47.77 poin (1,26%).
(wep/ang)











































