Anjloknya Pasar Modal Hanya Sementara

Anjloknya Pasar Modal Hanya Sementara

Whery Enggo Prayogi - detikFinance
Selasa, 20 Sep 2011 17:25 WIB
Anjloknya Pasar Modal Hanya Sementara
Jakarta - Pasar saham Indonesia terus bergolak, bahkan pada perdagangan hari ini sempat berada pada level 3.673,21. Bursa Efek Indonesia (BEI) pun kembali menegaskan, fenomena ini berlangsung singkat. Koreksi pun tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga banyak negara di dunia.

"Untuk investor portofolio menghadapi ketidakpastian, anjlok karena fenomena jangka pendek. Karena Eropa yang tidak menentu, seluruh saham juga sama ," ungkap Direktur Utama BEI, Ito Warsito di kantornya, SCBD, Jakarta, Selasa (20/9/2011).

Ia menambahkan, naik turunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terjadi, namun tren jangka panjang masih tetap meningkat. Ito percaya, investor asing akan kembali masuk pasa saham domestik pada akhir 2011.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tanpa memperhitungakan window dressing, asing akan masuk kembali di akhir tahun. Masuk, karena tidak punya banyak pilihan, dan Indonesia menjadi tujuan terbaik investasi," jelas Ito.

Investor asing memang telah membuang portofolio saham-saham emiten sejak awal Agustus. Periode tengah tahun memang lazim indeks melemah, seiring investor yang melakukan libur di musim panas.

"Umumnya memang Agustus melah, karena mereka libur. Fund Manager Indonesia juga ikut libur," paparnya.

Dalam pandangan makro, kekhawatiran investor juga bertambah seiring rencana BP Migas untuk mengevalusi kembali kontrak penjualan gas dari blok migas kepada PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

"Ada kekhawatiran investor asing, yakni regulatory risk. BP Migas yang meminta naikan harga gas, ini aneh. Karena PGAS membeli dengan kontrak jangka panjang. Pemerintah hormati kontrak dan harusnya jangan uban keputusan," tuturnya.

"Kemudian kepastian kepemilikan saham perbankan oleh asing. Banyak (saham perbankan) yang diobral oleh asing karena ketidakpastian. Maka jual dulu saja, selama masih untung," pungkas Ito.

(wep/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads