Dibayangi Profit Taking, IHSG Hanya Naik Tipis

Dibayangi Profit Taking, IHSG Hanya Naik Tipis

- detikFinance
Rabu, 07 Jul 2004 16:25 WIB
Jakarta - Aksi ambil untung (profit taking) yang dilakukan sebagian investor membuat pergerakan indeks saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ) hari ini, Rabu (7/7/2004), berjalan lambat. Akibatnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya naik tipis 3,409 poin pada level 771,664.Indeks LQ-45 yang memuat 45 saham yang paling likuid naik 0,922 poin pada level 170,336, Jakarta Islamic Index (JII) naik 0,339 poin pada level 130,552, Indeks Papan Utama (MBX) naik 0,155 poin pada level 210,925 dan Indeks Papan Pengembangan (DBX) naik 2,036 poin pada level 173,136.Meski pergerakan indeks relatif lambat, namun perdagangan di pasar reguler tetap semarak dengan transaksi yang terjadi sebanyak 21.616 kali pada volume 3.855.505 lot saham senilai Rp 1,049 triliun. Sebanyak 85 saham mencatat kenaikan harga, 42 saham mengalami penurunan harga dan 261 saham lainnya stagnan.Di jajaran top gainer, saham-saham yang mencatat kenaikan harga di antaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 400 menjadi Rp 14.950, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 150 menjadi Rp 5.650, International Nickel (INCO) naik Rp 150 menjadi Rp 36.550, Bank Danamon (BDMN) naik Rp 75 menjadi Rp 3.125, Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) naik Rp 50 menjadi Rp 750 dan Indosat (ISAT) naik Rp 25 menjadi Rp 4.250.Sedangkan saham-saham yang mengalami penurunan harga di deretan top loser antara lain Telkom (TLKM) turun Rp 150 menjadi Rp 7.850, Komatsu Indonesia (KOMI) turun Rp 50 menjadi Rp 1.350, Medco Energi (MEDC) turun Rp 50 menjadi Rp 1.300, Astra Autopart (AUTO) turun Rp 25 menjadi Rp 1.300 serta Bank Permata (BNLI) turun Rp 25 menjadi Rp 950.Aksi profit taking temporer yang dilakukan investor guna mendapatkan keuntungan instan membuat indeks hanya naik tipis, dibandingkan pada penutupan kemarin yang naik hingga 23 poin. Aksi profit taking banyak dilakukan investor retail, sedangkan investor asing justru masuk karena melihat prospek ekonomi Indonesia setelah pilpres berlangsung aman, rupiah mulai menguat dan inflasi terkendali. (ani/)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads