IHSG Siap Rebound Dalam Dua-Tiga Hari Ke Depan

Jakarta - Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus berlanjut, dan terbenam di level 3.200. Namun investor tidak perlu khawatir, karena indeks akan rebound dalam dua sampai tiga hari ke depan.

Menurut Kepala Riset Danareksa Purbaya Yudhi Sadewa, kekhawatiran investor asing yang melepas seluruh portofolio mereka di bursa, tidak perlu diikuti oleh investor lokal. Secara teknikal, valuasi saham-saham di BEI telah berada di titik terendah. Tinggal menunggu waktu saja untuk pembalikan arah.

"Bagi investor yang belum keluar, jangan panik. Biar saja investor asing itu kecele. Karena peluang rebound tetap tinggi, karena saham-saham sudah terlalu murah. Dalam beberapa hari akan terjadi rebound," tutur Purbaya saat berbincang kepada detikFinance, di Jakarta, Senin (26/9/2011).

Pelemahan indeks, yang hingga penutupan sesi I perdagangan Senin berada di level 3.288,849, dimotori oleh investor asing. Saat kondisi ekonomi global mencemaskan, investor memilih mengamankan aset mereka, dan beralih ke dollar AS.

"Mereka lebih pilih pegang tunai sementara," katanya.

Tak perlu khawatir akan kejatuhan indeks, berpengaruh akan melemahnya ekonomi Indonesia. Karena menurutnya, dari sisi manapun ekonomi Indonesia tetap tumbuh hingga tahun depan.

Indeks konsumen tetep tinggi, dimana ini menunjukkan daya beli dari masyarakat tetap terjaga. Di saat yang sama, rasio ekspor Indonesia terhadap PDB semakin menurun.

Berdasarkan catatan Danareksa, rasio ekspor terhadap PDB hanya 25%, dari periode sebelumnya mencapai 29-30%. "Rasio ini menunjukkan, ketergantungan ekonomi Indonesia semakin kecil. Domestik tidak akan terganggu. Kita punya early warning, dan belum terlihat ada perlambatan ekonomi," tegasnya.

"Kalaupun ekonomi dunia jatuh, ekonomi kita bisa tetap tumbuh 4,6%, seperti 2009. Kita sudah punya pengalaman sebelumnya, dan kemudian mengalami kenaikan (perbaikan) dengan cepat," tegasnya.

Sampai sesi I., IHSG jatuh 137,497 poin (4,02%) ke level 3.288,849. Sementara Indeks LQ 45 ambruk 24,403 poin (4,12%) ke level 568,315. Pada awal perdagangan pun, indeks melemah 4,984 poin (0,15%) ke level 3.421,362 terus jatuh secara perlahan.

Indeks terseret melemahnya bursa-bursa Asia, selain itu koreksi harga-harga komoditas dunia semakin membuat investor tidak percaya diri. Meskipun posisinya sudah sangat jenuh jual, namun situasi pasar yang belum kondusif memaksa investor kembali lakukan aksi jual.

(wep/ang)