Gelontorkan Ratusan Miliar, Unilever Jadikan RI Basis Industri Asia

Gelontorkan Ratusan Miliar, Unilever Jadikan RI Basis Industri Asia

- detikFinance
Kamis, 29 Sep 2011 08:12 WIB
Jakarta - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) melakukan ekspansi dan memperbesar kapasitas produksinya melalui perluasan pabrik skin care, es krim dan pendirian pabrik baru Dove. Unilever ingin menjadikan RI basis industri di Asia.

Langkah yang dilakukan perseroan, kata CEO Uniliver Global, Paul Polman, sebagai bentuk penguatan basis produksi di Asia. Ragam produk yang dihasilkan juga diekspor ke negera-negara tetangga.

"Tahun lalu kami telah berinvestasi sekitar Rp 3 triliun, termasuk dalam pengembangan produk. Dan selanjutnya kami investasi terus, mencapai Rp 1 triliun," jelas Paul dalam perayaan 78 tahun Unilever Indonesia berdiri, di Hotel Kempinski, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (29/9/2011).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data perseroan, dalam jangka panjang Unilever siap berinvestasi lebih besar berupa perluasan dan pembangunan pabrik baru. Perluasan pertama berupa pabrik perawatan wajah (skin care), sabun cair dan bodylotion.

Pabrik yang berlokasi di Jababeka Cikarang ini akan dilengkapi mesin processing dan packing line untuk skin care dan Deo. Deodoran sebelumnya diproduksi di pabrik Surabaya.

Perluasan pabrik ini diperkirakan menghabiskan dana Rp 640 miliar, dengan rencana kapasitas produksi 45 ribu ton per tahun. Luas pabrik mencapai 20 ribu meter persegi dengan potensi penyerapan tenaga kerja hingga 150 orang.

Satu perluasan pabrik lainnya akan memproduksi es krim Walls. Perluasan pabrik sekaligus menjadikan yang terbesar di Asia. Berlokasi di Cikarang, dengan produk yang lebih ditujukan untuk pasar dalam negeri. Hanya 5% di ekspor dengan negara tujuan diantaranya Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei, Australia dan New Zealand.

"Pabrik menggunakan teknologi UHP dan flex mix, dan dilengkapi dengan meskin high speed filling dan packing line otomatis," sebut Unilever dalam data yang diterima detikFinance.

Investasi perluasan pabrik Walls mencapai Rp 300 miliar, dengan kapasitas produksi 100 juta liter per tahun. Perluasan barik ini mampu menyerap tenaga kerja baru sekitar 200 orang.

Satu pabrik terakhir, merupakan pendirian baru dengan hasil produksi sabun Dove. Lokasi pabrik berada di Surabaya, dengan 80% hasil produksi akan diekspor ke Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, China, Hongkong, Jepang dan banyak lainnya.

Perseroan akan menyediakan gudang penyimpanan, packing line dan gedung utama proses produksi pada pabrik Dove di Surabaya ini. Berada di areal 8.000 meter persergi, pabrik Dove bakal memproduksi 28 ribu ton per tahun.

Pembangunan pabrik Dove menghabiskan dana Rp 178 miliar dengan potensi penyerapan tenaga kerja 120 orang. Dengan perluasan dan pembangunan pabrik ini, Unilever berniat menginvestasikan dananya Rp 1,118 triliun dalam beberapa tahun mendatang.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa yang hadir dalam perayaan tersebut memberikan apresiasinya atas investesi Unilever. Menurutnya, Unilever sudah puluhan tahun menjadi sahabat masyarakat Indonesia.

"Indonesia bersahabat dengan Unilever. Banyak orang yang mengenal brand Unilever, seperti orang tidak menyebut pasta gigi tapi Pepsodent. Bukan sabun cuci tapi Rinso. Orang bukan menyebut deodorant tapi Rexona, dan makan sate tidak lengkap tanpa kecap Bango," ucap Hatta.

(wep/qom)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads