Saham Garuda Tak Bisa Terbang Karena Krisis Global

Saham Garuda Tak Bisa Terbang Karena Krisis Global

- detikFinance
Jumat, 07 Okt 2011 08:25 WIB
Jakarta - Gejolak krisis global berdampak buruk pada industri penerbangan. Krisis telah menyebabkan harga minyak naik sehingga biaya bahan bakar meningkat 40% dari total biaya operasi. Dampaknya, harga saham maskapai penerbangan terus terpuruk.

"Jadi tidak hanya Garuda yang sahamnya terpuruk namun juga industri penerbangan lainnya," ungkap Direktur Utama PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) Tbk (GIAA) Emirsyah Satar di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (7/10/2011).

Emir memaparkan, New Zealand Airlines misalnya, harga sahamnya turun dari 1,5 dolar AS menjadi 1,1 dolar AS. Hal yang sama juga terjadi oleh Cathay Pacific Airlines yang harga sahamnya turun dari 24 dolar Hongkong menjadi 12 dolar Hongkong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Begitu pula dengan Singapura Airlines turun dari 16 dolar Singapura menjadi 11 dolar Singapura. Sementara Thai Airlines turun cukup dalam dari 1.304 dolar AS menjadi 400 dolar AS.

"Hanya Air Asia yang harga sahamnya stabil karena potensinya sangat besar karena bisnisnya fokus pada penerbangan berbiaya murah," katanya.

Sementara harga saham Garuda turun hingga Rp 430, padahal ketika IPO sahamnya dipatok pada level Rp 750.

(dru/qom)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads