Krisis Eropa Sedikit Reda, IHSG Menguat 37 Poin

Krisis Eropa Sedikit Reda, IHSG Menguat 37 Poin

- detikFinance
Jumat, 07 Okt 2011 09:36 WIB
Krisis Eropa Sedikit Reda, IHSG Menguat 37 Poin
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 37 poin menyusul kabar dari Eropa yang akan melakukan rekapitalisasi perbankan untuk menghindari kolaps. Bursa-bursa Asia juga menyambut positif sentimen ini.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat di posisi Rp 8.950 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.980 per dolar AS.

Pada perdagangan preopening, IHSG naik 36,658 poin (1,06%) ke level 3.479,764. Sedangkan Indeks LQ 45 menguat 9,102 poin (1,50%) ke level 612,731.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Membuka perdagangan akhir pekan, Jumat (7/10/2011), IHSG menguat 37,096 poin (1,07%) ke level 3.480,202. Indeks LQ 45 naik 9,194 poin (1,52%) ke level 612,823.

Hingga pukul 9.35 waktu JATS, IHSG menanjak 67,671 poin (1,97%) ke level 3.510,777. Sementara Indeks LQ 45 naik 15,746 poin (2,57%) ke level 619,375.

Kemarin, IHSG menguat hingga 149 poin dan berhasil bertengger kembali di level 3.400. Tren positif bursa-bursa regional sangat membantu laju IHSG.

Harapan penyelesaian krisis Eropa itu tadi malam sudah berhasil mendorong penguatan indeks saham di Wall Street. Indeks Dow Jones pun akhirnya kembali lagi ke level 11.000.

Sentimen ini turut membantu pergerakan bursa-bursa di regional memberikan penguatan yang cukup signifikan. Sementara bursa saham China belum juga berdagang karena masih libur.

Berikut situasi bursa-bursa di Asia pagi ini:

  • Indeks Hang Seng melonjak 479,90 poin (2,79%) ke level 17.652,18.  
  • Indeks Nikkei 225 menanjak 96,94 poin (1,14%) ke level 8.618,96.  
  • Indeks Straits Times menguat 32,63 poin (1,25%) ke level 2.635,75.
  • Indeks Kospi melesat 47,93 poin (2,80%) ke level 1.758,25.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka menguat di posisi Rp 8.950 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.980 per dolar AS.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads